Suara.com - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto berjanji akan berkoordinasi dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian terkait tuntutan agar polisi menghentikan proses hukum terhadap sejumlah tokoh organisasi keagamaan.
"Bicara soal tuntutan hentikan kriminalisasi ulama, tentu ini kewenangan aparat kepolisian. Nanti saya segera koordinasi dengan kapolri untuk menanyakan apakah sudah cukup bukti-bukti untuk menangkap para ulama itu. Kalau bukti tak cukup nanti tentu ada proses untuk melepaskan, itu pasti," hal itu disampaikan Wiranto dalam konferensi pers usai menerima aspirasi 15 tokoh perwakilan aksi bertema Bela Al Quran yang digalang Forum Umat Islam di kantor Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (31/3/2017)
Kemudian mengenai tuntutan agar Presiden Joko Widodo memberhentikan BasukI Tjahaja Purnama (Ahok) dari jabatan gubernur Jakarta, Wiranto mengatakan proses hukum terhadap kasus dugaan penodaan agama yang dituduhkan kepada Ahok sekarang sedang berproses di lembaga pengadilan.
"Masalah Pak Ahok, saya sampaikan bahwa pemerintah jangan sampai dicurigai berpihak kepada pihak-pihak yang berproses di pengadilan. Eksekutif tidak dapat campuri urusan yudikatif," kata Wiranto.
Wiranto menegaskan pemerintah menempatkan hukum di atas segalanya.
"Jadi bukan membela, pemerintah ingin tuntas dengan landasan hukum yang nyata," kata dia.
Mengenai keinginan mereka untuk bertemu Presiden Jokowi agar dapat menyampaikan aspirasi secara langsung, Wiranto mengatakan dirinya adalah utusan Jokowi. Jokowi mengutusnya untuk mendengarkan aspirasi. Jokowi tidak dapat menemui demonstran hari ini, kata Wiranto, bukan berarti meremehkan mereka.
Wiranto berjanji akan menyampaikan aspirasi tersebut.
Setelah ini, Wiranto berharap demonstrasi segera bubar dengan tertib.
Wiranto menekankan pemerintah mendengarkan aspirasi mereka dan mengajak mendoakan agar bangsa ini selalu rukun dan damai.
Berita Terkait
-
PSI Tegaskan Posisi: Tetap Pro-Jokowi dan Siap Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
Fakta Sebenarnya di Balik Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu
-
Polda Metro Jaya Tetapkan 8 Tersangka dalam Kasus Ijazah Jokowi
-
Polda Metro Jaya Gelar Perkara Kasus Fitnah Ijazah Palsu Jokowi: Roy Suryo Cs Jadi Tersangka?
-
Sayembara Logo Projo Ramai Antusias dari Warganet, Hasilnya di Luar Dugaan
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta