Mantan Bendahara Fraksi Demokrat M Nazaruddin bersaksi dalam sidang lanjutan korupsi proyek e-KTP di pengadilan tipikor, Jakarta, Senin (3/4)
Mantan Bendahara Partai Demokrat M. Nazaruddin menyebut anggota Komisi VII dari Fraksi Demokrat Khotibul Umam Wiranu ikut menerima aliran dana proyek e-KTP sebesar 400 ribu dollar Amerika Serikat. Uang tersebut disebut Nazaruddin dipakai untuk maju ke bursa pemilihan ketua umum Gerakan Pemuda Ansor.
"Dulu Pak Khotibul Umam, dia mau maju jadi ketua umum GP Ansor. Dimintakan Mas Anas (Anas Urbaningrum) untuk bantu 400 ribu dollar," ujar Nazaruddin Nazaruddin yang dihadirkan sebagai saksi dalam sidang dengan terdakwa perkara dugaan suap proyek pengadaan e-KTP: Irman dan Sugiharto, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat, Senin (3/4/2017).
Kongres GP Ansor ketika itu berlangsung di Surabaya, Jawa Timur. Hasilnya, Khatibul tidak terpilih.
"Yang kita bantu Pak Khotibul Umam-nya, bukan GP Anshor. Tapi kita bantu supaya Pak Khotibul mencalonkan GP Ansor bisa menang, tapi ternyata tidak menang," kata dia.
Anggota Fraksi Demokrat yang juga disebut Nazaruddin menerima aliran duit yaitu Jafar Hafsah.
"Jadi dulu ada ketua fraksi setelah Mas Anas jadi ketua umum, kan ganti jadi ketua fraksi yang ganti tadi Pak Jafar. Mas Anas bilang bantu 100 ribu dollar, uang itulah 100 ribu dollar," kata Anas.
Ketika pembahasan proyek e-KTP berlangsung di DPR, Nazaruddin adalah bendahara fraksi.
Nazaruddin mengatakan asal uang tersebut dari pengusaha Andi Agustinus alias Andi Narogong.
Dihubungi secara terpisah untuk dimintai klarifikasi atas kesaksian Nazaruddin, Khotibul Umam tidak mengangkat telepon.
"Dulu Pak Khotibul Umam, dia mau maju jadi ketua umum GP Ansor. Dimintakan Mas Anas (Anas Urbaningrum) untuk bantu 400 ribu dollar," ujar Nazaruddin Nazaruddin yang dihadirkan sebagai saksi dalam sidang dengan terdakwa perkara dugaan suap proyek pengadaan e-KTP: Irman dan Sugiharto, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat, Senin (3/4/2017).
Kongres GP Ansor ketika itu berlangsung di Surabaya, Jawa Timur. Hasilnya, Khatibul tidak terpilih.
"Yang kita bantu Pak Khotibul Umam-nya, bukan GP Anshor. Tapi kita bantu supaya Pak Khotibul mencalonkan GP Ansor bisa menang, tapi ternyata tidak menang," kata dia.
Anggota Fraksi Demokrat yang juga disebut Nazaruddin menerima aliran duit yaitu Jafar Hafsah.
"Jadi dulu ada ketua fraksi setelah Mas Anas jadi ketua umum, kan ganti jadi ketua fraksi yang ganti tadi Pak Jafar. Mas Anas bilang bantu 100 ribu dollar, uang itulah 100 ribu dollar," kata Anas.
Ketika pembahasan proyek e-KTP berlangsung di DPR, Nazaruddin adalah bendahara fraksi.
Nazaruddin mengatakan asal uang tersebut dari pengusaha Andi Agustinus alias Andi Narogong.
Dihubungi secara terpisah untuk dimintai klarifikasi atas kesaksian Nazaruddin, Khotibul Umam tidak mengangkat telepon.
Komentar
Berita Terkait
-
Bebas dari Penjara, Kekayaan Setya Novanto Tembus Ratusan Miliar!
-
Jawab Kritik Publik soal Pembebasan Bersyarat, Sahroni: Setya Novanto Tidak Diampuni
-
Puncak Komedi Setya Novanto: Diejek Satu Indonesia dengan Meme Tiang Listrik dan Bakpao
-
Setnov Bebas: Misteri Kematian Johannes Marliem dan Rekaman 500 GB Bukti Korupsi e-KTP
-
Enaknya Jadi Setnov: Korupsi Rp 2,3 Triliun, Vonis 'Diskon' dan Cuma 7 Tahun di Penjara
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Skandal Haji Makin Melebar: KPK Kini Juga Bidik Korupsi Konsumsi dan Akomodasi
-
Gencarkan Gemarikan di Lembang, Anggota DPR Ini Ajak Emak-emak Jadi Duta Gizi Atasi Stunting
-
Pengakuan Korban Penyerangan Geng Motor di Tanah Abang: Kami Hanya Jualan Kopi, Bukan Cari Musuh!
-
Detik-Detik Geng Motor Bersenpi Serang Warkop di Tanah Abang, Tembak Pemilik dan Karyawan
-
Api Mengamuk di Kantor Bupati Bulukumba, 4 Mobil Dinas Jadi Arang, Ini Dugaan Penyebabnya
-
Mendagri: Inspektorat Daerah Harus Kawal Program Prioritas dan TKD
-
Mendagri Minta Pemda Tidak Bergantung pada Dana Pusat, Dorong Inovasi Pendapatan Daerah
-
KPK Dalami Informasi dari Pansus Haji dalam Dugaan Korupsi Kuota dan Penyelenggaraan Haji
-
Refly Harun Tanggapi Analisis Said Didu soal Langkah Prabowo Lepas dari 'Geng Solo Oligarki Parcok'
-
Mendagri Dorong Kepala Daerah Perkuat Pengawasan dengan Optimalkan Peran APIP