Suara.com - Seorang petugas di fasilitas pembuangan sampah Numata, Jepang, menemukan uang senilai 42,5 juta yen atau setara Rp5,1 miliar di sebuah lokasi pembuangan sampah tempatnya bekerja.
Namun, seperti dilansir The Telegraph, Kamis (6/4/2017), bukannya disimpan untuknya sendiri, lelaki berusia 63 tahun itu melaporkan temuan tersebut kepada kepolisian.
Oleh polisi, temuan lelaki itu dimasukkan katalog laporan kasus properti yang hilang untuk memudahkan sang pemilik menemukannya.
Polisi juga tak mau memberikan informasi detil mengenai uang temuan lelaki itu untuk menghindari klaim palsu orang yang menginginkan duit tersebut.
Dalam catatan Telegraph, peristiwa itu menambah daftar panjang warga Jepang yang dikenal memiliki tingkat kejujuran tinggi.
Peristiwa yang sama terjadi tahun 2012. Staf fasilitas pembuangan sampah menemukan uang 10 juta yen di lokasi pembuangan akhir sampah Hiroshima. Uang berbentuk 2.300 lembar cek itu ditemukan di sela-sela furnitur yang dibuang si pemilik.
Setahun sebelumnya, 2011, petugas kebersihan Prefektur Gifu juga menemukan uang 6,85 juta Yen dalam bentuk koin dan surat deposito.
Untuk diketahui, Jepang memberlakukan peraturan hukum bahwa penemu “harta karun” bakal mendapat upah sebesar 5 persen sampai 20 persen dari total temuannya.
Imbalan itu diberikan kalau “harta karun” temuannya sudah diklaim oleh pemiliknya. Namun, jika dalam kurun waktu tiga bulan si pemilik sah tak mengklaim, hasil temuan menjadi milik si penemu.
Baca Juga: Polisi Temukan Wanita Nyaris Tak Berbusana Mengaku Putri Duyung
Berita Terkait
-
Polisi Temukan Wanita Nyaris Tak Berbusana Mengaku Putri Duyung
-
Video Seorang Ibu di Surabaya Ini Menuai Simpati Internasional
-
Liang Lahat Sudah Digali, 'Jenazahnya' Malah Asyik Minum di Bar
-
Naik Kereta Mewah di Jepang? Suite Shiki-Sha Bakal Manjakan Anda
-
Pecinta Anime Bakal Dimanjakan Lewat Streaming di Sushiroll
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen
-
Anggota TNI Ngamuk di Gowa, Kapuspen TNI: Kami akan Perkuat Pengawasan!
-
Revisi RUU BUMN Bergulir di DPR, PKB Ingatkan Jangan Hilangkan Prinsip Pasal 33 UUD 1945
-
Silsilah Keluarga Prabowo Subianto: Kakek Nenek Dimakamkan di Belanda
-
Pulang dari PBB, Prabowo Bawa Kabar Baik, Optimistis Solusi Gaza Segera Terwujud
-
Profil Nanik S Deyang: Petinggi BGN Nangis Bongkar Borok Politisi Minta Proyek MBG
-
Pendidikan Nanik S Deyang: Mantan Jurnalis yang Kini Jadi Petinggi Program MBG
-
Ironi di Muktamar X PPP; Partai Islam Ricuh, Waketum: Bagaimana Mau Mendapat Simpati Umat?