Kemarin, Presiden Joko Widodo melantik 7 (tujuh) komisioner KPU dan 5 (lima) komisioner Bawaslu. Pelantikan ini akhirnya terlaksana setelah melalui proses panjang seleksi oleh Timsel dan fit and propertest di DPR.
"Kami mengucapkan selamat bekerja kepada KPU-Bawaslu yang baru dilantik," Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Golkar, Hetifah Sjaifudin, di Jakarta, Selasa (11/4/2017).
Ia berharap KPU-Bawaslu yang baru mampu merajut kembali hubungan yang baik kemitraan antara KPU- Bawaslu dengan komisi II DPR.
"Kami mengingatkan masih banyak "pekerjaan rumah" untuk KPU-Bawaslu yang baru yaitu menyelesaikan sidang sengketa Pilkada yang masih berjalan di MK seperti Kab Kepulauan Yapen, Kota Yogyakarta, Kabupaten Gayo Lues, Kota Salatiga, Kabupaten Bombana, Kabupaten Takalar," ujar Hetifah.
Selain itu,ada juga pekerjaan rumah ke depan yakni tahapan pemilu, karena jika UU Pemilu masih berpatokan dengan UU yang lama sebagaimana juga masih tertera dalam RUU Pemilu ini, maka tahapan penyelenggaraan Pemilu adalah 22 bulan.
"PR besar KPU-Bawaslu nanti adalah melaksanakan Pemilu dengan metode yang baru untuk pertama kalinya di indonesia, yakni Pileg dan Pilpres serentak. Bagaimana KPU melaksanakannya, bagaimana Bawaslu melakukan strategi pengawasan yang tepat. Hal ini menjadi tantangan besar yang mesti dijawab oleh para komisioner baru ini," jelas Hetifah.
Selain itu pekerjaan rumah lain adalah masih ada uji materi UU pilkada yang masih berjalan di MK yang belum diputuskan seperti uji materi UU pilkada terkait konsultasi KPU dalam membuat PKPU ke DPR dan pemerintah. Uji materi pasal tentang terpidana yg ingin maju dalam pilkada, uji materi tentang cuti kampanye yg diajukan oleh Ahok. Ada juga uji materi tenga syarat calon perseorangan yg diajukan oleh tim Ahok.
Bagi Komisioner lama yang terpilih kembali, bisa mentransfer ilmu dan pengalaman tentang apa saja yang sudah dilakukan dan sedang dilakukan serta yang belum selesai kepada KPU yang baru. "Para komisioner yang purna tugas ini masih dapat berkontribusi untuk hal-hal yang lain sebagai bentuk pengabdian kepada bangsa dan negara," tutup Hetifah.
Baca Juga: Komisioner KPU 2012-2017 Laporkan Hasil Kerja ke Presiden Jokowi
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI Rp70 Juta Diprotes, Nantinya Bakal Diseragamkan se-Indonesia
-
Pemerintah Beri Jawaban Tegas Soal Usulan Ganti MBG Dengan Pemberian Uang ke Ortu, Apa Katanya?
-
Bahlil Sebut Swasta Setuju Impor BBM Lewat Pertamina, Syaratnya Sama-Sama Cengli
-
Viral Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo Ngaku Jalan-Jalan Pakai Uang Negara: Kita Rampok Saja!
-
Lawan Arah Pakai Strobo, Heboh Sopir Pajero D 135 DI Dicegat Pemobil Lain: Ayo Lho Gue Viralin!
-
Tundukkan Kepala! Istana Minta Maaf Atas Tragedi Keracunan MBG, Janji Dapur Program Diaudit Total
-
Alasan Penggugat Minta Gibran Ganti Rugi Rp125 Triliun soal Ijazah SMA
-
Pelican Crossing Cikini Diapresiasi Warga dan Pengamat
-
Yurike Sanger Istri Ke-7 Soekarno Wafat di Amerika, Terungkap Penyebab Wafatnya Sang 'Yuri Sayang'
-
Pemerintah Tetapkan 17 Hari Libur Nasional dan 8 Hari Cuti Bersama Tahun 2026, Catat Tanggalnya