Presiden Joko WIdodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menkopolhukam Wiranto, di Istana Merdeka [suara.com/Erick Tanjung]
Presiden Joko Widodo akan memberikan hak pilih di pilkada Jakarta putaran kedua pada Rabu (19/4/2017) di tempat pemungutan suara 4, Jalan Tanah Abang Timur Dalam 14, Gambir, Jakarta Pusat. Di TPS ini pula Kepala Negara mencoblos pada pilkada putaran pertama yang berlangsung pada 15 Februari.
"(Gunakan hak pilih) iya nanti hari Rabu di TPS yang sama," kata Jokowi kepada wartawan di beranda belakang Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/4/2017) sore.
TPS nomor 4 dulu menempati halaman parkir kantor Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial.
Pilkada putaran kedua diikuti pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan -Sandiaga Uno.
Seruan damai
Organisasi kemasyarakatan lintas agama menyerukan pilkada Jakarta putaran kedua berlangsung damai dan tanpa konflik yang dapat memicu perpecahan masyarakat.
"Kami ajak masyarakat DKI agar menjaga ketertiban dan keamanan pilkada Jakarta sebelum dan setelah pelaksanaan. Mengajak masyarakat menjaga persatuan dan kesatuan di tengah kemajemukan ini," kata Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj dalam konferensi pers bersama sejumlah pemimpin ormas lintas agama di gedung PBNU, Jakarta.
Dia mengatakan kumpulan masyarakat sipil ingin memperkuat pendidikan, ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
"Kami tidak punya kepentingan politik apa pun," kata dia.
Tergabung dalam seruan moral ormas lintas agama untuk pilkada, di antaranya PBNU, Konferensi Waligereja Indonesia, Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia, Niciren Syosyu Indonesia, Parisada Hindhu Dharma Indonesia, Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia, dan Lembaga Persahabatan Ormas Islam.
Beberapa butir seruan ormas lintas agama untuk pilkada DKI itu di antaranya mengajak masyarakat agar tenang, tidak takut dan berpikir jernih dalam menyikapi pilkada DKI. Setiap unsur masyarakat harus turut menyukseskan pilkada DKI Jakarta dengan aman dan damai untuk keutuhan NKRI.
Ormas lintas agama juga mengajak masyarakat menggunakan hak pilihnya dalam pilkada DKI. Warga negara yang baik wajib berpartisipasi dalam pilkada sebagai wujud pengorbanan bagi nusa dan bangsa.
Dalam menentukan pilihan, demikian seruan moral ormas, harus mengedepankan nilai kebangsaan dan kemajemukan sehingga memberi nilai positif bagi Indonesia berdasar Pancasila dan UUD 1945.
Seruan moral itu juga mengajak umat berdoa agar Tuhan agar memberi petunjuk kepada pemimpin sehingga dapat membuat Indonesia maju dan semakin adil, makmur dan beradab.
Terakhir, ormas lintas agama mengajak masyarakat untuk menjaga dan menjamin berlangsungnya masa tenang yang terhindar dari intimidasi dan politisasi agama.
"(Gunakan hak pilih) iya nanti hari Rabu di TPS yang sama," kata Jokowi kepada wartawan di beranda belakang Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/4/2017) sore.
TPS nomor 4 dulu menempati halaman parkir kantor Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial.
Pilkada putaran kedua diikuti pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan -Sandiaga Uno.
Seruan damai
Organisasi kemasyarakatan lintas agama menyerukan pilkada Jakarta putaran kedua berlangsung damai dan tanpa konflik yang dapat memicu perpecahan masyarakat.
"Kami ajak masyarakat DKI agar menjaga ketertiban dan keamanan pilkada Jakarta sebelum dan setelah pelaksanaan. Mengajak masyarakat menjaga persatuan dan kesatuan di tengah kemajemukan ini," kata Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj dalam konferensi pers bersama sejumlah pemimpin ormas lintas agama di gedung PBNU, Jakarta.
Dia mengatakan kumpulan masyarakat sipil ingin memperkuat pendidikan, ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
"Kami tidak punya kepentingan politik apa pun," kata dia.
Tergabung dalam seruan moral ormas lintas agama untuk pilkada, di antaranya PBNU, Konferensi Waligereja Indonesia, Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia, Niciren Syosyu Indonesia, Parisada Hindhu Dharma Indonesia, Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia, dan Lembaga Persahabatan Ormas Islam.
Beberapa butir seruan ormas lintas agama untuk pilkada DKI itu di antaranya mengajak masyarakat agar tenang, tidak takut dan berpikir jernih dalam menyikapi pilkada DKI. Setiap unsur masyarakat harus turut menyukseskan pilkada DKI Jakarta dengan aman dan damai untuk keutuhan NKRI.
Ormas lintas agama juga mengajak masyarakat menggunakan hak pilihnya dalam pilkada DKI. Warga negara yang baik wajib berpartisipasi dalam pilkada sebagai wujud pengorbanan bagi nusa dan bangsa.
Dalam menentukan pilihan, demikian seruan moral ormas, harus mengedepankan nilai kebangsaan dan kemajemukan sehingga memberi nilai positif bagi Indonesia berdasar Pancasila dan UUD 1945.
Seruan moral itu juga mengajak umat berdoa agar Tuhan agar memberi petunjuk kepada pemimpin sehingga dapat membuat Indonesia maju dan semakin adil, makmur dan beradab.
Terakhir, ormas lintas agama mengajak masyarakat untuk menjaga dan menjamin berlangsungnya masa tenang yang terhindar dari intimidasi dan politisasi agama.
Komentar
Berita Terkait
-
Ucapkan Selamat Pada Jokowi, Jenderal Gatot: Karena Sudah Merusak Negeri Ini
-
Rocky Gerung Ungkap Alasan Jokowi Tak Mempan Disembuhkan Dokter Kepresidenan
-
Gibran Rakabuming Raka Digugat Rp125 Triliun, Apakah Kekayaan Sang Wakil Presiden Cukup?
-
PSI Bongkar Upaya Adu Domba Jokowi-Prabowo: Dalang di Balik Kerusuhan Terungkap?
-
UGM Siapkan Strategi Baru? Roy Suryo Ungkap Kejanggalan Pernyataan Rektor Soal Ijazah Jokowi
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Polemik Selesai, TNI Resmi 'Luruskan Informasi' dengan Ferry Irwandi
-
Perang Interpretasi Janji Presiden Prabowo: Yusril Sebut 'Masuk Akal', Lukman Bilang 'Setuju'
-
ICJR Skakmat Yusril: Tawaran Restorative Justice untuk Demonstran Itu Konsep Gagal Paham
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada