Suara.com - Hari ini, Senin (1/5/2017), buruh dari berbagai serikat pekerja memperingati Hari Buruh Internasional di Jakarta Pusat.
Ada tiga isu besar yang mereka angkat dalam peringatan kali ini, yaitu hapus outsourcing dan magang, jaminan sosial, dan tolak upah murah.
Di tengah aksi memperingati Hari Buruh Internasional, muncul beberapa peristiwa menarik perhatian publik. Peristiwa ini lantas menjadi viral di media sosial sehingga menimbulkan berbagai pendapat. Peristiwa apa saja?
Bakar karangan bunga Ahok
Sebagian anggota Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin SPSI membakar sejumlah karangan bunga di depan Balai Kota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Karangan bunga yang dipersoalkan Wapang merupakan kiriman pendukung Ahok dan Djarot sebagai tanda ucapan terima kasih atas jasa-jasa selama memimpin Jakarta. Karangan bunga tersebut terus berdatangan sejak pekan lalu. Saking banyaknya kiriman karangan bunga, halaman Balai Kota sampai tak muat, akhirnya sebagian dijejer di sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan.
Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin Idrus menjelaskan kenapa aksi peringatan Hari Buruh Internasional diwarnai pembakaran karangan bunga untuk Ahok.
"Aksi pembakaran karangan bunga ini kami lakukan karena Ahok tidak menaikkan UMP sampai sekarang. Bakar karangan bunga ini adalah sebagai simbol bersih-bersih," kata Idrus kepada suara.com.
Idrus mengaku mendukung Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di pilkada Jakarta putaran kedua.
Baca Juga: Jejak Pelarian Miryam, Putar-putar Bandung, Lalu ke Kemang
"Iya kami dukung Anies-Sandi, karena dia yang mau janji memenuhi tuntutan buruh. Kalau Ahok kan nggak mau," tutur dia. "Anies-Sandi sudah berjanji akan penuhi tuntutan kami. Kami juga sudah ada kontrak politik dengan Anies-Sandi waktu kampanye kemarin. Dia berjanji tidak akan gunakan PP 78 dalam menentukan UMP."
Polisi larang buruh dekati Istana
Buruh dari berbagai serikat pekerja berkumpul di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Mereka tidak bisa mendekat ke Istana Merdeka karena aparat keamanan memblokade Jalan Medan Merdeka Barat. Blokade memakai kawat berduri dan barisan aparat keamanan.
"Kami di sini datang dengan damai. Buruh hanya ingin menyampaikan aspirasi kami di depan Istana Negara, kenapa kami dihalang-halangi?" ujar orator.
Orator meminta aparat kepolisian membuka blokade agar buruh dapat berjalan kaki ke depan Istana Merdeka. Mereka ingin menyampaikan aspirasi di depan Istana, meskipun saat ini Presiden Joko Widodo sedang kunjungan kerja ke Hong Kong.
Berita Terkait
-
Tangkap 14 Pendemo Anarkis di Hari Buruh, Polisi: Mereka Penyusup, Diduga dari Kelompok Anarko
-
Wakil Ketua DPR Cucun: Komitmen Presiden Prabowo di May Day 2025 Jadi Angin Segar Perburuhan
-
Kenapa Ada Hari Buruh? Ini Sejarah di Balik Hari Libur Tanggal 1 Mei
-
Aksi Peringatan Hari Buruh di Sejumlah Daerah Indonesia
-
Ikut Aksi May Day di Depan DPR, Eka The Brandals: Seniman Juga Buruh, Kita Mau Menghibur Teman-teman
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Lapor ke Mana Pun Tak Direspons, Kisah Wanita Korban Eksibisionisme yang Ditolong Damkar Benhil
-
Brasil Minta Duit Miliaran Dolar Buat Jaga Hutan, tapi Izin Tambang Jalan Terus
-
Korupsi Tax Amnesty: Kejagung Sebut Periksa Sejumlah Nama Sebelum Pencekalan, Termasuk Bos Djarum?
-
Anggaran Bantuan Hukum Warga Miskin di Jember Mengalami Penurunan
-
Detik-detik Tembok Sekolah di Palmerah Roboh: Udah Goyah, Lari Selamatkan Diri dari Api
-
Kementerian HAM Akan Kumpulkan Seluruh Data Hak Asasi Manusia Lewat Platform Ini
-
Ngeri! Cekcok di RS Duta Indah Berujung Petaka, Wanita Dihajar Mantan Suami Sampai Gigi Rontok
-
KPK Kembalikan Aset Korupsi Taspen, Anggota DPR: Ini Harus Jadi Standar Penyelesaian Kasus
-
Jejak Intelektual Dwinanda Linchia Levi: Dosen Brilian Untag yang Tewas Misterius di Hotel
-
Roy Suryo 'Disikat' Polisi, Dicekal ke Luar Negeri Malah Cuma Senyum: Misi di Australia Beres!