Suara.com - Tim SAR berhasil menemukan jasad pelajar yang hilang tenggelam di Pantai Cicaladi Karang Bolong, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat akibat terjatuh dari karang setinggi 10 meter dan tercebur ke laut.
"Tubuh korban yakni Abdul Fatah (20) warga Kampung Cikatulampa, RT 04 RW 03 Desa Sukatani, Kecamatan Surade, kami temukan terjepit di antara bebatuan karang dan langsung dievakuasi ke darat," kata Komandan Pos SAR Basarnas Sukabumi Aulia Solihanto di Sukabumi, Selasa (2/5/2017).
Menurutnya, tim SAR cukup kesulitan mengevakuasi jasad korban yang juga merupakan warga sekitar karena berada di sekitar bebatuan karang dan gelombang serta ombak cukup tinggi.
Akhirnya berkat kerjasama tubuh pemuda tersebut berhasil dievakuasi dengan cara mengikat kakinya dan menariknya ke darat. Selain itu, tim juga sempat khawatir jasad Abdul terbawa lagi ke tengah laut karena kondisi arus cukup deras.
Kejadian nahas yang menimpa pelajar yang juga santri ini juga berawal saat berfoto selfie bersama delapan rekannya di atas karang setinggi kurang lebih 10 meter pada Senin, (1/5). Entah apa penyebabnya korban tiba-tiba terjatuh dari karang tersebut.
Padahal sebelum kejadian rekan korban sempat mengingatkan agar tidak naik ke karang dan berfoto selfie karena khawatir terjatuh. Tetapi peringatan tersebut tidak diindahkan korban.
Sementara Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi Okih Fajri mengatakan dalam pencarian tersebut pihaknya mendapatkan bantuan dari petugas dari unsur Muspika Surade serta warga sekitar.
"Karang bolong tersebut memang selalu dijadikan tempat foto selfie karena posisinya yang tepat menjorok ke laut, tetapi pihaknya mengimbau kepada siapapun khususnya wisatawan agar tidak nekat naik ke karang itu karena kondisinya licin dan rawan terjadi kecelakaan," katanya. (Antara)
Baca Juga: Lagi, Kecelakaan Maut di Jalur Puncak, Supir Truk Tewas Seketika
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu