Suara.com - Belum lama ini, Suara.com berkesempatan berkunjung ke kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Cape Town, Afrika Selatan dan bertemu dengan Konjen RI untuk Cape Town, Krishna Adi Poetranto SH di ruang kerjanya.
Banyak topik yang dibahas dalam pertemuan tersebut, di antaranya mengenai komunitas WNI yang berada di Cape Town, hubungan RI- Afrika Selatan, hingga permasalahan ABK yang kerap kali terjadi.
Berikut wawancara Suara.com dengan Konsul Jenderal Republik Indonesia di Cape Town:
Kabarnya KJRI banyak menangani persoalan ABK Indonesia?
Memang kami banyak menemui masalah. Umumnya, antara lain karena kontrak para ABK yang berbahasa asing jadi mereka tidak mengerti. Namun, sejauh ini bisa kami atasi dengan memanggil agen yang
menangani mereka, meskipun ada agen yang kadang berada di luar negeri. Tapi, secara umum bisa kami atasi.
Apa sebenarnya permasalahan paling berat yang dihadapi para ABK?
Permasalahan yang paling berat dan sering terjadi adalah perlakuan terhadap ABK yang tak sesuai karena mereka tak memahami betul kontrak kerja. Bahkan, ada ABK yang ternyata tak memegang salinan kontrak.Dari sini lah kemudian timbul masalah.
Yang kedua dari sisi ABK sendiri. Umumnya mereka direkrut untuk pekerjaan tanpa keahlian, tidak tahu prosedur sehingga kadang mereka tidak betah. Kontrak belum selesai sudah minta pulang. Yang kita usahakan adalah sebisa mungkin mereka dipulangkan dan mendapatkan gaji.
Bagaimana KJRI menangani permasalahan tersebut?
Kami mengundang para ABK untuk mengikuti kegiatan life skill dua kali dalam seminggu. Karena persoalannya adalah pada umumnya mereka tidak tahu bekerja di wilayah dingin, tidak siap dengan sepatu boot, sarung tangan, jas hujan, padahal itu bekal mereka saat naik ke kapal. Supaya mereka tahu ada kita, agar mereka merasa aman meski kegiatan itu hanya seminggu dua kali. Kami juga memberikan informasi mengenai pemberitaan yang sedang hangat di Indonesia.
Selain itu?
Kami juga menjalin kerjasama yang baik dengan otoritas setempat. Kita bina hubungan baik dengan otoritas sini dan selalu mengikut sertakan mereka. Kalau hanya dari pihak KJRI saja kurang efektif, karena itu libatkan aparat setempat untuk bantu kasus ABK.
Bisa diceritakan mengenai komunitas WNI di Cape Town?
Secara umum tak ada kedala berarti mengatasi permasalahan WNI yang berada di Cape Town. Apalagi, jumlahnya tak terlalu banyak, hanya sekitar 83 orang. Kebanyakan mereka adalah yang menikah dengan warga negara asing atau penduduk setempat.
Kita undang mereka saat perayaan tujuhbelasan, itu penting karena sudah lama tinggalkan keluarga dan lingkungan. Mereka merasa seperti berada di rumah lagi. Saat bulan puasa kita lakukan kegiatan seperti buka puasa bersama sekaligus memberikan life skill. Yang datang bisa 50 orang, atau hanya 4 orang, tapi selalu ada yang hadir.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Minta Maaf Kasus Keracunan MBG Kembali Terulang, Pemerintah: Bukan Kesengajaan
-
Sejarah Bakal Berakhir! Kementerian BUMN di Ambang Dilebur ke Danantara, Istana-DPR Beri Sinyal Kuat
-
Wali Kota Prabumulih Langgar Aturan Buntut Copot Kepsek SMPN 1, Ini Sanksi dari Kemendagri
-
Modus Licik Eks Pejabat MA Zarof Ricar Sembunyikan Aset Rp35 Miliar, Ternyata Atas Nama Dua Anaknya
-
Wali Kota Prabumulih Beri Hadiah Motor Listrik ke Kepsek SMPN 1, Auto Dinyinyiri Warganet
-
Pemerintah Akui Ada Kemungkinan Kementerian BUMN Dilebur dengan Danantara, Tapi...
-
Prabowo Bersiap Naikkan Gaji ASN hingga TNI/Polri, Guru dan Nakes Jadi Prioritas Utama
-
Penggaung Jokowi 3 Periode Masuk Kabinet Prabowo, Rocky Gerung: Qodari Konservatif, Tak Progresif!
-
Geger di India, Wabah Amoeba Pemakan Otak Renggut Nyawa Bayi hingga Lansia
-
Tepis Kabar Rektor IPB Arif Satria Bakal Dilantik Jadi Kepala BRIN, Mensesneg: Belum Ada Hari Ini