Di sepanjang sungai, kursi dan sofa bekas penggusuran masih bertumpuk. Penggusuran oleh Pemerintah DKI Jakarta atas kawasan ini telah terjadi sebanyak 3 kali. Berdasarkan buku 'Geger Kalijodo' yang ditulis oleh Khrisna Murti, penggusuran pertama kali terjadi pada 25 Januari 2002, dan penggusuran yang kedua terjadi pada Maret 2003. Terakhir penggusuran dilakukan Tahun 2016 lalu saat Ahok berkuasa.
Peristiwa penggusuran yang terjadi menjadi peristiwa. Ipul (29) tak ingin mengigat penggusuran itu.
“Ya kalau masalah itu sih, saya nggak bisa cerita,” katanya sambil duduk di kawasan Taman Kalijodo.
Sekarang, Kalijodo sudah berubah. Lokalisasi menjadi taman yang berisi banyak fasilitas olahraga dan tempat bersantai. Kini namanya, RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak) Kalijodo.
Pujasera dan tenda putih Sarnafil yang digunakan untuk bazar mengisi ruang ramah lingkungan ini, menyediakan aneka makanan dan minuman untuk para pengunjung. Tidak hanya itu, hiburan untuk keluarga, seperti berkeliling taman menggunakan mobil-mobilan, becak, dan sepeda juga tersedia. Wahana bermain pun terletak di beberapa titik, ramai dengan teriakan gembira anak-anak.
Berubah wajah menjadi taman, Kalijodo diharapkan menjadi tempat wisata baru bagi warga. Pada lahan yang diapit oleh dua sungai, yaitu Kali Angke dan Kanal Banjir Barat tersebut dibangun RPTRA dan RTH.
Sekarang Kalijodo berubah wajah menjadi RPTRA seluas 5.489 meter persegi. Berbagai fasilitas disediakan mulai dari kamar mandi, perpustakaan buku anak-anak, ruang PKK, dan tempat berteduh. Bahkan ada juga ruang laktasi khusus tempat ibu menyusui. (Nisa Lutfiana/ Michella Tiscilla)
Baca Juga: Semarak Pesta Pendidikan 2017 di Kalijodo
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
Terkini
-
Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
-
Usai Kunjungan Gibran, Kemendagri Janji Perbaiki Program Kesehatan dan Pendidikan di Papua!
-
Mengapa Tutut Soeharto Gugat Menteri Keuangan Purbaya ke PTUN?
-
DPR Dukung Aturan Satu Warga Satu Akun Medsos, Legislator PKS: Bisa Cegah Kriminal
-
Kepsek Dicopot Gegara Anak Walikota Prabumulih? Klarifikasi Malah Bikin Warga Meradang!
-
Kekayaan Tutut Soeharto yang Gugat Menteri Keuangan Purbaya
-
Ratusan Siswa di Banggai Kepulauan Keracunan Usai Santap MBG
-
DPR Enggan Ambil Pusing Pigai Ganti Istilah Aktivis Hilang: Terpenting Kembalikan ke Keluarganya
-
Mendagri Beberkan Perbedaan Kepemimpinan Birokratis dan Teknokratik kepada Calon Kepala OJK
-
Balas Dendam? Pengamat Ungkap Alasan Prabowo Pilih Mantan Pemecatnya Jadi Menko Polkam