Suara.com - Wakil Ketua Advokat Cinta Tanah Air yang juga tokoh Front Pembela Islam Novel Chaidir Bamukmin mengatakan setelah organisasi kemasyarakatan Hizbut Tahrir Indonesia dibubarkan pemerintahan Presiden Joko Widodo, tak tertutup kemungkinan FPI menyusul.
"Bukan tidak mungkin FPI juga bisa dibubarkan," kata Novel kepada Suara.com, Senin (8/5/2017).
Sinyalemen itu, kata Novel, sudah terasa sekarang ini.
"Apalagi disinyalir ada endusan berita bahwa Ahok akan dijadikan mendagri (menteri dalam negeri), ini sebagai pelengkap," katanya.
Novel mengatakan rencana pemerintah untuk membubarkan FPI sudah ada sejak zaman Abdurrahman Wahid (Gus Dur), jauh sebelum pembubaran HTI.
"Tinggal sekarang ini pemerintah baru membubarkan HTI yang difitnah anti Pancasila, anti NKRI. Padahal jelas mereka tidak anti NKRI. Memang tidak bisa dipungkiri mereka punya ideologi khilafah. Itu ciri khas HTI yang tentang ideologi kepemimpinan, penegakan khilafah. Itu memang sensitif," kata Novel.
Ideologi tersebut, kata Novel, dianggap sangat merongrong wibawa pemerintahan sekarang.
Sementara FPI, kata Novel, memiliki pedoman penegakan amar ma'ruf nahi munkar.
Novel menegaskan ormas Islam tentu tidak akan tinggal diam. Novel bersama rekan-rekannya di ACTA akan menawarkan bantuan hukum kepada HTI.
Baca Juga: HTI Dibubarkan, Novel: Pemerintah Kalap, Kami Tak Tinggal Diam!
"Kami tidak akan tinggal diam. Yang pasti kami akan bantu," kata Novel.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan, pemerintah tengah mengkaji keberadaan FPI. Kajian itu dilakukan untuk memastikan kegiatan FPI bertentangan atau tidak dengan kedua dasar negara Indonesia.
"Yang lain (FPI) terus dipelajari, tidak semua. Satu satu," kata Wiranto dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta.
Berita Terkait
-
Lima Tahun Tragedi KM 50, Ini Alasan FPI Tetap Suarakan Keadilan di Depan Komnas HAM
-
Tuntut Keadilan Tragedi KM 50, FPI Gelar Aksi Damai di Depan Komnas HAM
-
FPI Desak BIN dan BAIS Tangkap Dua Eks Tentara Israel di Bali
-
Heboh Mantan Tentara Israel di Bali, Diduga Mata-mata: Ini Operasi Intelijen Negara Musuh
-
Tabligh Akbar Habib Rizieq Ditolak Berujung Ricuh, FPI ke Prabowo: Bubarkan Ormas PWI-LS!
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?