Pendukung Ahok di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok [suara.com/Nikolaus Tolen]
Kakak angkat Basuki Tjhaja Purnama (Ahok), Nana Riwayatie, mengatakan munculnya aksi solidaritas masyarakat setelah Ahok divonis dua tahun penjara atas kasus penistaan agama menunjukkan kerinduan mereka kepada figur pemimpin yang jujur dan tegas.
"Kalau saya melihat itu nggak bisa bohong. Bagaimana rakyat itu mencintai Pak Ahok. Tapi saya nggak tahu betapa cintanya (masyarakat) ke Pak Ahok sampai mau berkorban seperti itu. Itu kan pengorbanan juga, datang ke depan Brimob, dan datang kemana-mana," ujar Nana kepada Suara.com, Jumat (12/5/2017).
Sejak awal, sebagian anggota masyarakat menjadikan Ahok sebagai simbol perjuangan untuk melawan intoleransi dan ketidakadilan. Puncaknya setelah Ahok kalah pilkada dan kemudian diputuskan bersalah melakukan penistaan agama.
Beberapa hari setelah Ahok dan Djarot Saiful Hidayat kalah pilkada, halaman Balai Kota Jakarta banjir karangan bunga tanda solidaritas. Begitu Ahok dinyatakan divonis dua tahun penjara, pendukungnya menggelar aksi, mulai dari Balai Kota, Tugu Proklamasi, depan rumah tahanan Cipinang, dan sekarang di depan Markas Korps Brimob Polri, untuk menuntut agar penahanan Ahok ditangguhkan. Aksi damai tak hanya berlangsung di Jakarta, tapi juga di berbagai daerah, seperti Yogyakarta, Bali, dan Papua.
Menurut Nana aksi tersebut murni dari hati. Keluarga, kata Nana, tidak pernah meminta mereka untuk turun ke jalan.
"Saya tahu itu mereka dari hati nurani masing-masing, nggak dibayar, nggak ada yang menggerakkan," kata dia.
"Kalau saya melihat itu nggak bisa bohong. Bagaimana rakyat itu mencintai Pak Ahok. Tapi saya nggak tahu betapa cintanya (masyarakat) ke Pak Ahok sampai mau berkorban seperti itu. Itu kan pengorbanan juga, datang ke depan Brimob, dan datang kemana-mana," ujar Nana kepada Suara.com, Jumat (12/5/2017).
Sejak awal, sebagian anggota masyarakat menjadikan Ahok sebagai simbol perjuangan untuk melawan intoleransi dan ketidakadilan. Puncaknya setelah Ahok kalah pilkada dan kemudian diputuskan bersalah melakukan penistaan agama.
Beberapa hari setelah Ahok dan Djarot Saiful Hidayat kalah pilkada, halaman Balai Kota Jakarta banjir karangan bunga tanda solidaritas. Begitu Ahok dinyatakan divonis dua tahun penjara, pendukungnya menggelar aksi, mulai dari Balai Kota, Tugu Proklamasi, depan rumah tahanan Cipinang, dan sekarang di depan Markas Korps Brimob Polri, untuk menuntut agar penahanan Ahok ditangguhkan. Aksi damai tak hanya berlangsung di Jakarta, tapi juga di berbagai daerah, seperti Yogyakarta, Bali, dan Papua.
Menurut Nana aksi tersebut murni dari hati. Keluarga, kata Nana, tidak pernah meminta mereka untuk turun ke jalan.
"Saya tahu itu mereka dari hati nurani masing-masing, nggak dibayar, nggak ada yang menggerakkan," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
-
Dari Rival Sengit Jadi Kawan Koalisi? Anies Baswedan Jawab Soal Potensi 'Duet' dengan Ahok
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Video Gibran Tak Suka Baca Buku Viral Lagi, Netizen Bandingkan dengan Bung Hatta
-
KPK Ungkap Kasus Korupsi Kuota Haji, Libatkan Hampir 400 Biro Perjalanan
-
Nabire Diguncang Gempa Berkali-kali, Jaringan Internet Langsung Alami Gangguan
-
KPK Sita Uang Hingga Mobil dan Tanah dari Dirut BPR Jepara Artha dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Terungkap! Modus Oknum Kemenag Peras Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji
-
PWNU DKI Ingatkan soal Transformasi PAM Jaya: Jangan Sampai Air Bersih Jadi Barang Dagangan
-
Satgas PKH Tertibkan Tambang Ilegal di Maluku Utara: 100 Hektar Hutan Disegel, Denda Menanti!
-
Diungkap KPK, Ustaz Khalid Basalamah Beralih dari Haji Furoda ke Khusus Gegara Dihasut Oknum Kemenag
-
KPK Ungkap Modus 'Pecah Kuota' Biro Haji: Sengaja Ciptakan Kelangkaan Demi Harga Mahal
-
Tanggapi Komeng dan Pramono Soal Banjir, PSI Desak Pemprov DKI Ikut Perbaiki Wilayah Hulu