Suara.com - Bandar Udara Sam Ratulangi Manado mendadak gaduh, melebihi keriuhan biasanya, Sabtu (13/5/2017). Massa yang berwajah merah padam menahan amarah, menyeruak mendekati pesawat. Mereka mencari Fahri Hamzah, Wakil Ketua DPR RI yang hendak bertandang.
”Usir Fahri Hamzah, usir dia, usir, usir Fahri,” pekik massa sembari sibuk mencari sosok sang politikus di landasan parkir pesawat.
Tidak main-main, para pencari Fahri tersebut berjumlah ribuan. Mereka sengaja mendatangi bandara untuk mengusir Fahri, yang dijadwalkan tibasekitar pukul 10.20 WITA.
Mereka menolak kedatangan Fahri, lantaran menilai pria tersebut kerap menyiarkan ujaran-ujaran yang memicu sikap intoleransi berkembang di tengah masyarakat.
“Usir si mulut busuk Fahri,” demikian tulisan dalam spanduk aksi yang diarak massa di bandara.
Meski ditolak dan diburu, Fahri berhasil lolos dari bandara. Ia lantas sukses tampil sebagai pembicara dalam acara Dialog Kebangsaan yang digelar di kantor Gubernur Sulawesi Utara, pada hari yang sama.
Setelah insiden tersebut, Fahri ”curhat” melalui akun pribadi Twitter miliknya, @Fahrihamzah.
Dalam sejumlah ”kicauan” yang selalu diakhiri dengan tagar #LoveSulawesiUtara, Fahri membantah ditolak oleh warga setempat.
Baca Juga: HUT DKI Jakarta, Djarot Bakal Lepas 490 Merpati
”Saya tidak ditolak. Saya diterima oleh pak gubernur, wagub, toga (tokoh agama) dan toma (tokoh masyarakat) secara baik. Bumi Nyiur Melambai adalah bumi saya, tanah air saya. Darah, daging dan tulang saya berasal dari sari pati Nusantara,” tulisnya.
Ia mengatakan, Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan wakilnya Steven Kandouw adalah sahabat baik yang menerima, menjemput, dan mengantarkannya pulang.
Terkait massa yang mencarinya di bandara, Fahri menuturkan Indonesia adalah sebuah negara besar sehingga terdapat kompleksitas dan tak mungkin disederhanakan.
“Kebesaran yang oleh sebagian kita sulit dicerna. Karena itu kita memerlukan waktu untuk belajar dan saling baca,” tulisnya lagi.
Fahri juga tampaknya tak jera dan tetap mencintai Sulut meski mendapat penolakan dari ribuan warga.
“Kita tidak boleh jera melayani kelemahan kita sendiri, dan harus memiliki ruang jiwa yang lapang menerima saudara sendiri,” tulisnya.
Berita Terkait
-
Gubernur: Fahri Datang Sebagai Pejabat Negara, Harus Diterima
-
Tolak Fahri Hamzah di Manado, Massa Serbu Bandara Sam Ratulangi
-
Fadli Zon dan Fahri Hamzah Diduga Tutupi Laporan Pajak
-
Ikuti Ahok, Fahri Hamzah Pengin Pensiun dan Rintis 'Talkshow'
-
Geliat Kaum Yahudi di Indonesia: Ibadah Tertutup hingga 'Online'
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Jelang Musda, Rizki Faisal Didukung Kader Hingga Ormas Pimpin Golkar Kepri
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
Guru Besar UEU Kupas Tuntas Putusan MK 114/2025: Tidak Ada Larangan Polisi Menjabat di Luar Polri
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian