Suara.com - Chairani Kalla tidak terima ketika ayahanda, Jusuf Kalla, diserang netizen dengan tuduhan bersikap rasis. Melalui Instagram, pengusaha di bidang kesehatan tersebut membuat catatan untuk membantah semua isu.
"Ya ini ayah saya, yang juga kebetulan Wakil Presiden RI. Orang yang paling saya banggakan di dunia ini. Mungkin sebagian orang yang membaca ini akan berpikir "ya jelas lah dibanggakan, namanya juga ayah sendiri". Ayah saya adalah sosok pemberani," tulis Chairani.
Chairani juga mengunggah fotonya tengah bersama Jusuf Kalla.
Chairani menambahkan ayahnya merupakan tokoh yang dikenal sebagai salah satu pejabat yang tidak takut pada siapapun, bahkan sebagian orang menganggapnya terlalu berani dalam bertindak atau berucap.
"Makanya banyak juga yang tidak suka dengannya karena sikap terlalu beraninya itu. Beliau juga tidak suka berbasa basi, dan tidak suka pencitraan. Apapun yang menurutnya benar untuk kepentingan negara ini, akan disampaikannya ke publik, tanpa takut akan ada segelintir golongan yang tidak suka kepadanya," tulis Chairani.
Chairani mengatakan kalimat-kalimat yang pernah diucapkan Jusuf Kalla sering dipelintir oleh orang orang yang tidak menyukainya.
"Contohnya saat ini Ia sedang banyak diserang oleh fitnah mengenai dirinya yang katanya tidak toleransi terhadap umat beragama. Baru baru ini yang paling parah adalah, ada yang memfitnah dirinya semasa muda pernah membakar gereja, Astagfirullah. Kenapa ya ada sekelompok orang yang tega membuat2 berita seperti itu?" tulis Chairani.
Chairani mengatakan yang paling menempel di ingatannya adalah sewaktu timbul kerusuhan dan pembantaian keturunan Tionghoa di Makassar tahun 1997 silam.
"Ayah saya mempersilahkan rumah kami di Makassar dijadikan sebagai tempat persembunyian para tetangga kami yang kebetulan mayoritas keturunan Tionghoa. Saya menyaksikan sendiri ketika tetangga kami diam2 masuk bersembunyi dirumah kami karena ketakutan akan diganyang oleh masyarakat," tulis Chairani.
Baca Juga: Anjing Selamatkan Bayi Mungil yang Dikubur Hidup-hidup
Ketika itu, beberapa kali Chairani minta Jusuf Kalla untuk mengklarifikasi fitnah yang menerpanya.
"Karena tidak sedikit juga yang berani menjapri atau me-mention saya di sosial media yang isinya mencaci maki Ayah saya. Tapi Ia cuma tersenyum "Buat apa? Tidak usah lah kau baca berita2 palsu itu" Katanya." tulis Chairani.
Chairani teringat pesan Jusuf Kalla ketika menghadapi fitnah.
"Alhamdulillah kalau kita difitnah, berarti orang orang yang memfitnah itu sedang menanam ladang pahala untuk kita panen di akhirat nanti". Oh iya, betul juga ya... Alhamdulillah. Terima kasih untuk para pemfitnah dan para penyebar berita hoax atas transferan pahalanya untuk Ayah saya," tulis Chairani.
"Barakallahu fii umrik Papa, orang yang paling saya banggakan di dunia ini," Chairani menambahkan.
Tag
Berita Terkait
-
Jenderal Bintang Dua Terseret Sengketa Lahan Jusuf Kalla, Mabes AD Turun Tangan
-
Adik JK Minta Pemeriksaan Kasus Korupsi Rp1,35 Triliun PLTU Kalbar Ditunda, Kenapa?
-
Korupsi PLTU Rugikan Negara Rp1,35 Triliun, Adik JK Halim Kalla Diperiksa Polisi Hari Ini
-
Sengketa Tanah JK vs Lippo Group! Menteri ATR/BPN Ungkap Fakta Pemilik yang Sah
-
Bos Lippo Tampik Serobot Lahan JK, Tapi Akui Pemegang Saham GMTD
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi
-
Muhammad Rullyandi Sebut Polri Harus Lepas dari Politik Praktis, Menuju Paradigma Baru!