Coordinator Safenet Damar Juniarto dan Dokter RSUD Kota Solok, Sumatera Barat, Fiera Lovita [suara.com/Bowo Raharjo]
Koordinator wilayah Southeast Asia Freedom of Expression Network (Safenet) Damar Juniarto mengatakan aksi persekusi atau pemburuan sewenang-wenang terhadap akun yang dianggap menghina agama dan ulama lewat media sosial mulai muncul setelah Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dipidana kasus penodaan agama.
Jumlah orang yang dilaporkan menggunakan Pasal 28 ayat 2 UU tentang ITE semakin melonjak setelah Ahok divonis bersalah.
"Kami sebetulnya ada konstruksi tahap waktu yang paralel, kenapa ini terjadi di tahun 2017. Karena konstruksi paralelnya adalah, ada persidangan Ahok. Dan vonis Ahok membuat angkanya melonjak naik," ujar Damar di kantor YLBHI, Jalan Pangeran Diponegoro, nomor 74, Jakarta Pusat, Kamis (1/6/2017).
Safenet mencatat angka kasus sejak 27 Januari 2017 hingga akhir Mei 2017. Kini jumlah korban mencapai 59 orang.
Safenet akan mengkaji lebih mendalam mengenai akar masalah maraknya persekusi.
Damar menilai kelompok anti Ahok sekarang merasa di atas angin setelah Ahok dihukum dua tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
"Justru karena Ahok diputus bersalah, sebuah kelompok ini jadi merasa di atas angin, karena Ahok saja bisa diputus seperti itu maka mereka bisa melakukan perburuan yang sama, dituntut dengan cara yang sama seperti Ahok," kata Damar.
Aksi persekusi di antaranya dialami Direktur PT. Tatar Kertabumi di Karawang, Jawa Barat, bernama Aking Saputra.
Gara-gara menulis status di Facebook: "Apakah anak zaman sekarang tahu, bahwa banyak tokoh PKI adalah pemuka agama (tentunya mayoritas dari xxxxx), dia dituduh menodai agama.
Forum Masyarakat Karawang kemudian melaporkan Aking ke Polres Kabupaten Karawang.
"Misalnya dalam proses di Karawang, Aking Saputra dengan target adalah lebih kecil daripada Ahok, tapi orang itu ditarget bisa masuk penjara," kata Damar.
Kasus lain dialami dokter RSUD Kota Solok, Sumatera Barat, Fiera Lovita. Gara-gara status Facebook mengomentari kasus hukum pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab, dia juga didatangi massa.
Safenet bersama Koalisi Anti Persekusi sekarang masih terus menghimpun data.
"Kami juga melihat apa hubungan antara aktor-aktor di dalam kelompok ini dengan situasi politik yang berkembang belakangan ini. Ini akan kita lihat juga, untuk lebih dalam kita belum siap sampai sekarang," kata Damar.
"Kami sebetulnya ada konstruksi tahap waktu yang paralel, kenapa ini terjadi di tahun 2017. Karena konstruksi paralelnya adalah, ada persidangan Ahok. Dan vonis Ahok membuat angkanya melonjak naik," ujar Damar di kantor YLBHI, Jalan Pangeran Diponegoro, nomor 74, Jakarta Pusat, Kamis (1/6/2017).
Safenet mencatat angka kasus sejak 27 Januari 2017 hingga akhir Mei 2017. Kini jumlah korban mencapai 59 orang.
Safenet akan mengkaji lebih mendalam mengenai akar masalah maraknya persekusi.
Damar menilai kelompok anti Ahok sekarang merasa di atas angin setelah Ahok dihukum dua tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
"Justru karena Ahok diputus bersalah, sebuah kelompok ini jadi merasa di atas angin, karena Ahok saja bisa diputus seperti itu maka mereka bisa melakukan perburuan yang sama, dituntut dengan cara yang sama seperti Ahok," kata Damar.
Aksi persekusi di antaranya dialami Direktur PT. Tatar Kertabumi di Karawang, Jawa Barat, bernama Aking Saputra.
Gara-gara menulis status di Facebook: "Apakah anak zaman sekarang tahu, bahwa banyak tokoh PKI adalah pemuka agama (tentunya mayoritas dari xxxxx), dia dituduh menodai agama.
Forum Masyarakat Karawang kemudian melaporkan Aking ke Polres Kabupaten Karawang.
"Misalnya dalam proses di Karawang, Aking Saputra dengan target adalah lebih kecil daripada Ahok, tapi orang itu ditarget bisa masuk penjara," kata Damar.
Kasus lain dialami dokter RSUD Kota Solok, Sumatera Barat, Fiera Lovita. Gara-gara status Facebook mengomentari kasus hukum pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab, dia juga didatangi massa.
Safenet bersama Koalisi Anti Persekusi sekarang masih terus menghimpun data.
"Kami juga melihat apa hubungan antara aktor-aktor di dalam kelompok ini dengan situasi politik yang berkembang belakangan ini. Ini akan kita lihat juga, untuk lebih dalam kita belum siap sampai sekarang," kata Damar.
Komentar
Berita Terkait
-
Rektor Undip Bantah Aulia Risma Jadi Korban Bullying: Almarhumah Punya Masalah Kesehatan
-
Jerit Ketakutan Mahasiswi di Cisauk Saat Warga Larang Ibadah dan Lakukan Aksi Kekerasan
-
Marak Persekusi Hukum, Anies Janjikan Layanan Hotline Paris untuk Masyarakat
-
Rocky Gerung Sentil PDIP Usai Ditolak di Sleman, Buntut Dituduh Hina Jokowi 'Bajingan Tolol'?
-
Polisi Jangan Lemah! Komisi VIII DPR: Usut dan Tindak Pelaku Persekusi Dua Perempuan di Sumbar
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Polemik Internal Gerindra: Dasco Sebut Penolakan Budi Arie Dinamika Politik Biasa
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!
-
Respons Pimpinan DPR Usai MK Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Apa Katanya?
-
Roy Suryo Cs Diperiksa Maraton: Dicecar Ratusan Pertanyaan Soal Fitnah Ijazah Jokowi!
-
Bivitri Susanti: Penetapan Soeharto Sebagai Pahlawan Bisa Digugat ke PTUN dan MK