Gerakan Mahasiswa Anti Korupsi (GMAK) mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin (5/6/2017). Kedatangan mereka menggelar aksi demo untuk mendesak KPK mengusut tuntas peran pelaku korupsi ruas jalan Kemiri Depapre di Papua. Diduga korupsi pembangunan jalan tersebut berkaitan erat dengan Gubernur Papua saat ini Lukas Enembe.
"Kalau KPK mengusut kasus kami, Kami akan memyatakan perang. Demikian Mantan Wakil KPK Zulkarnaen menirukan ancaman Lukas Enembe. Jadi jangan terpengaruh itu hanya ancaman belaka, tangkap Gubernur Papua, masyarakat Papua banyak yang mendukung KPK," kata Koordinator GMAK di depan gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan.
Fadel menilai tidak ada kaitannya dengan ancaman perang suku di Papua dengan pemberantasan korupsi. Karenanya, dia mendorong KPK untuk mengungkapkan kasus yang diduga menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan Papua Tahun Anggaran 2015.
"Jubir KPK Febri Diansyah sudah mengatakan tidak menutup kemungkinan akan memerilsa pihak lain yang terkait termasuk Gubernur Papua, Lukas Enembe," katanya.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa terkait kasus tersebut, KPK sudah menjerat Bos PT Bentuny Energy Persada, David Manibui dan anak buah Lukas Enembe, Maikel Kambuaya yang merupakan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Papua. Maikel diduga bersama dengan berama-sama dengan David selaku pemegang saham mayoritas PT BEP melakulan perbuatan melawan hukum dan menyalahgunakan wewenang dalam proyek senilai Rp89 miliar tersebut. Akibat kasus tesebut, negara diduga mengalami kerugian hingga Rp42 miliar.
Karena itu, GMAK kata Fadel mendukung KPK menetapkan Lukas Enembe sebagai pelaku utama kasus korupsi jalan tersebut.
"Kami menuntut mundur Lukas Enembe dari jabatan Gubernur Papua, karena tidak layak lagi pelaku korupsi menjabat sebagai Gubernur, apalagi maju kembali dalam Pilkada 2018. Kami juga meminta agar Presiden memberikan izin pemeriksaan terhadap Lukas Enembe sesegera mungkin," kata Fadel.
Baca Juga: Kapolda Papua Dicalonkan Maju Jadi Gubernur Papua 2018
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
Terkini
-
KPK Bantah Ada Intervensi untuk Hentikan Penyidikan Kasus Tambang Nikel Konawe Utara
-
Berlaku Januari 2026, Prabowo Sudah Teken KUHAP Baru
-
Kapal Wisata Tenggelam di Labuan Bajo, Eddy Soeparno Ingatkan Bahaya Over Capacity dan Cuaca Ekstrem
-
Dokumen Kependudukan Warga Terdampak Bencana Sumatra Gratis, Mensesneg Pastikan Tak Ada Biaya
-
Beban Jakarta Tak Berkurang Meski Ada IKN, Pramono: Saya Pikir Bakal Turun, Ternyata Enggak
-
HAM Indonesia Alami Erosi Terparah Sejak Reformasi, 2025 Jadi Tahun Malapetaka
-
Eks Pimpinan KPK BW Soroti Kasus Haji yang Menggantung: Dulu, Naik Sidik Pasti Ada Tersangka
-
Khusus Malam Tahun Baru 2026, MRT Jakarta Perpanjang Jam Operasional Hingga Dini Hari
-
Mendagri Minta Pemda Percepat Pendataan Rumah Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Pemprov DKI Jakarta Hibahkan 14 Armada Damkar ke 14 Daerah, Ini Daftar Lengkapnya!