Suara.com - Presiden Rusia mengungkapkan gerombolan teroris Al Qaeda dan gembongnya yang sudah mati, Osama bin Laden, adalah “peliharan Amerika Serikat”.
Ia juga menuding, kelompok gerombolan separatis fundamentalis Islam di Chechnya yang akhirnya memisahkan diri dari Rusia adalah merupakan “binaan” AS.
Hal tersebut seperti dilansir Russia Today, Selasa (13/6/2017), diungkapkan Putin ketika diwawancarai sutradara ternama Oliver Stone dalam acara Showtime.
“Sejarah keberadaan Al Qaeda dan kelompok teroris lainnya bukanlah hasil kegiatan Rusia. Osama bin Laden juga orang mereka. Ini adalah hasil kerja keras rekan kita, Amerika Serikat,” tuturnya.
Ia menuturkan, sejarah gerakan terorisme internasional kekinian bisa terlacak pada dua dekade lalu, yakni saat satu kelompok kecil di Afganistan—mujahiddin—mengobarkan perang terhadap pemerintahan resmi negara tersebut.
Pemerintah Afganistan saat itu disokong oleh Uni Soviet. Dalam situasi perang dingin, AS lantas melatih, memasok senjata, dan memberikan uang kepada kelompok mujahiddin tersebut.
”Seharusnya, mitra kami itu, AS, mengerti logika bahwa yang mereka lakukan dulu itu bakal berbuah malapetaka pada era selanjutnya. Ya, situasi saat ini adalah salah mereka (AS),” tukasnya.
Meski salah AS, Putin menegaskan tetap mendukung AS dalam program pemberantasan aksi terorisme.
Baca Juga: Ogah Jawab Telepon Donald Trump, Jaksa Terkenal AS Dipecat
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban