Suara.com - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian mengatakan sel ISIS yang hidup di negeri ini merupakan Jaringan Jamaah Anshorut Daulah. Sel-sel tersebut sudah dipetakan Detasemen Khusus 88 Anti Teror.
"Kami sudah paham itu, tidak cuma 16 (daerah). Di densus juga petanya juga sudah jelas sekali ini kan jaringan JAD, yang dari versi densus datanya itu JAD," ujar Tito di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (16/6/2017).
Pernyataan Tito menanggapi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang baru-baru menyebut ada 16 sel gerombolan ISIS yang terdeteksi di Indonesia.
Tito menuturkan 16 sel tersebut merupakan bagian dari jaringan teroris Bahrun Naim. Ia pun menyontohkan kasus teror bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur.
"Ya (penyebaran) seperti di Kampung Melayu, ada di Bandung Raya. Ini berhubungan dengan Bahrun Naim. Jadi, sudah langsung ditemukan hubungan komunikasi antara Ahmad Sukri yang meninggal di Kampung Melayu dengan Bahrun Naim," kata dia.
Tito kemudian membuka data teror pasca 2013.
"Jadi kita lihat pasca 2013, kasus teror terjadi selama ini, saya sangat tegas sampaikan JAD yang dulunya bernama Tauhid Waljihad yang dipimpin Aman Abdurahman dan link patternya ISIS central di Raqqa, Suriah. Kemudian penghubungnya adalah Bahrun Naim, kemudian juga ada Bahrum Syah, dan ada Abdul Jandal yang infonya sudah meninggal," kata Tito.
Untuk mencegah terorisme berkembang terus di negeri ini, menurut Tito, revisi UU Anti Terorisme yang telah disodorkan ke DPR segera disahkan.
"Persoalannya sekarang satu, yaitu UU kita tidak cukup mengkriminalisasi perbuatan awal mereka. Contohnya dalam UU diperobolehkan dikriminalisasi organisasi terorisme, katakanlah JAD. Kasus bom Kampung Melayu, Tuban, dan Thamrin itu jaringan ini (JAD). Bukan yang lama Jaringan Islamiyah, kalau itu sudah sukses dilemahkan Densus 88," tutur Tito.
"Kalau (nanti) UU bisa mengkriminalisasi mereka dengan perbuatan awal, ditambah para anggota JAD, terorisnya misal dapat dipidana, saya yakin (penindakan) ini tidak lama prosesnya selesai," kata dia.
Tag
Berita Terkait
-
Empat Pendukung ISIS di Sumatera Diciduk Densus 88! Gunakan Media Sosial untuk Provokasi Teror
-
Turki Gempur ISIS Online: 26 Orang Ditangkap Terkait Propaganda Teror di Medsos
-
Serangan Udara AS di Somalia Tewaskan Tokoh Kunci ISIS, Siapa?
-
Gempur Persembunyian ISIS di Pegunungan Somalia, AS Klaim Sukses Besar
-
Turki Desak Prancis Pulangkan Warganya yang Terlibat ISIS di Suriah
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra