Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto menyampaikan jika Mulyadi membeli sebilah pisau sangkur di kawasan Bekasi, Jawa Barat. Pembelian itu terjadi satu hari sebelum terjadinya penyerangan terhadap dua anggota Brimob, AKP Dede Suhatmi dan Briptu M. Syaiful Bahtiar pada Jumat (30/6/2017) malam.
Hal itu diketahui usai tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri memeriksa kakak kandung Mulyadi.
"Beberapa hari sebelum kejadian kakaknya tahu kalau dia (Mulyadi) membeli sangkur di Bekasi," kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Senin (3/7/2017).
Namun, menurut Setyo, kakak kandung Mulyadi tidak tahu menahu alasan pelaku membeli pisau sangkur tersebut. Mulyadi, lanjut Setyo, hanya berpamitan kepada keluarganya untuk mudik sembari menemui teman lamanya di Jakarta.
"Tapi kakaknya tidak tahu (sangkur) itu mau digunakan untuk apa, karena dia pamit mau pulang kampung dan menemui temannya di Jakarta ternyata dia melakukan penikaman di masjid Falatehan," kata dia.
Mulyadi ditembak mati polisi setelah menusuk dua anggota Brimob di Masjid Falatehan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (30/6) dengan menggunakan sebilah sangkur.
Dua anggota Brimob yang ditusuk mengalami luka di leher dan wajah. Keduanya kini dirawat di RS Polri dan telah menjalani operasi dan kondisinya sekarang ini mulai berangsur membaik.
Baca Juga: Penikam 2 Brimob di Masjid Falatehan Dipastikan Simpatisan ISIS
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah