Suara.com - Seorang lelaki berusia 31 tahun dituduh menembak mati istrinya dalam sebuah perjalanan bersama sebuah taksi online Uber. Diduga, si lelaki menembak istrinya dalam keadaan mabuk di sebuah kawasan di Seattle, Amerika Serikat.
Si lelaki, Cameron Espitia, mengatakan ia tidak ingat menembak istrinya, Jennifer Espitia (29 tahun). Dilansir The Seattle Times, Espitia ditahan dengan jaminan senilai 3 juta Dolar dan masih dalam penyelidikan atas insiden yang terjadi Minggu dini hari tersebut.
Kepada polisi, Cameron mengaku bertengkar dengan istrinya dan ia minum-minum. Sementara itu, sopir Uber mengatakan kepada polisi bahwa korban, Jennifer, duduk di kursi depan, sedangkan suaminya, Cameron, duduk di belakang. Selepas tengah malam, mereka mulai terlibat cekcok.
Kata si sopir, Cameron berulang kali mengucapkan sumpah serapah kepada sang istri sebelum akhirnya ia mendengar letusan. Awalnya ia mengira itu suara letusan ban, namun akhirnya menyadari bahwa Jennifer ditembak.
Si sopir takut terancam nyawanya dan mengikuti perintah Cameron untuk tetap memacu kendaraannya. Akhirnya, Cameron meminta si sopir untuk menepi. Setelah lelaki mabuk itu keluar mobil, si sopir menghubungi polisi.
Jennifer ditembak di bagian kepala. Ia meninggal di sebuah rumah sakit di Seattle.
Cameron pun diciduk polisi. Sebuah pistol kecil ditemukan bersamanya.
Kepada polisi, Cameron mengaku tak ingat apa yang terjadi. Ia terbangun di semak-semak dan tidak tahu dia di mana.
Jennifer bekerja di sebuah tempat penitipan anak, sementara sang suami bekerja sebagai personel penjaga pantai di US Coast Guard.
(News.com.au)
Berita Terkait
-
Penghormatan Terakhir untuk Staf KBRI Zetro Leonardo Purba yang Meninggal di Peru
-
Jenazah Staf KBRI Zetro Leonardo Purba Tiba di Indonesia
-
Sadis! Anggota TNI Tembak Mati Warga Gegara Ribut Duit Parkir, Pratu TB Resmi Tersangka
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Wamenlu Anis Matta Buka Suara soal Kematian Staf KBRI di Peru: Ini Indikasi Awalnya
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu