Berbicara pada rapat dengar pendapat umum Pansus Hak Angket KPK DPR RI, pakar Hukum Pidana Prof. Romli Atmasasmita berharap jangan sampai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberantas korupsi tapi dengan melanggar hukum. Menurutnya, perlu ada perubahan mindset tentang bagaimana korupsi dapat diselesaikan.
“Korupsi tidak akan diberantas dimanapun. 1.000 KPK pun tidak akan bisa, kecuali dengan keadilan sosial, tegas Romli dalam keterangan resmi, Selasa (11/7/2017).
Romli juga menyanggah opini yang mengatakan korupsi sumber kemiskinan. Menurutnya, tidak ada penelitian yang mengatakan korupsi sumber kemiskinan. Kata dia, banyak faktor penyebab kemiskinan, antara lain faktor pendidikan. Sayangnya, di Indonesia tidak cukup banyak Profesor yang melakukan kajian bagaimana data BPK bisa menjadi data ilmiah.
Romli mengkritik kewenangan penyadapan yang diberikan ke KPK, sebenarnya melanggar HAM. Walaupun kepolisian dan kejaksaan ada masalah, tak beda dengan KPK yang juga bermasalah.
Oleh karena itu, menurut Romli, pengawasan KPK itu perlu. Kita perlu melihat kembali UU Tipikor khususnya bab hukum acara ke Tipikor tentang kewenangan masing-masing institusi dari ke-3 lembaga (Kepolisian, Kejaksaan, KPK).
“Saya harap nanti tidak ada saling silang tanggung jawab antara ketiga lembaga tersebut,” tukas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
Terkini
-
Respons Putusan MK, Setyo Budiyanto Tegaskan KPK Masih Perlukan Penyidik dari Polri
-
Soroti Penangkapan Massal, Mahfud MD Minta Penahanan Ribuan Demonstran Dievaluasi
-
Laka Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Komisi V Minta Investigasi: Apa Ada Kelalaian?
-
Soal Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih, Sosiolog Dr. Okky: Presiden Seolah Bersembunyi
-
PKB Sambut Wacana Pilkada Dipilih DPRD, Sebut Itu Usulan Lama Cak Imin
-
Perumahan Tangguh Iklim, Kebutuhan Mendesak di Tengah Krisis Bencana Indonesia
-
Beli Cabai dari Petani Aceh, Rano Karno Pastikan Ketersediaan Pangan Jakarta Aman hingga Januari
-
OTT Jaksa Oleh KPK, Komjak Dorong Pembenahan Sistem Pembinaan
-
Pramono Larang Pesta Kembang Api Tahun Baru di Jakarta, 'Anak Kampung' Masih Diberi Kelonggaran
-
Insight Seedbacklink Summit 2026: Marketing Harus Data-Driven, Efisien, dan Kontekstual