Mega Career Expo Jakarta yang diselenggarakan Line Job di gedung Smesco Exhibition Hall [suara.com/Yunita]
Acara Mega Career Expo Jakarta yang diselenggarakan Line Jobs di gedung Smesco Exhibition, Jakarta Selatan, Rabu (12/7/2017), dihadiri ribuan pencari kerja. Tapi, sebagian pencari kerja kecewa karena ternyata mesti membayar tiket.
Salah satu pencari kerja yang kecewa bernama Rendi (24). Alumni Universitas Sumatera Utara ini semula berpikir acara ini gratis.
"Saya pikir gratis, karena di Line Jobs dibilang gratis, tapi pas datang ke sini ternyata bayar," kata Rendi.
Tapi apa boleh buat. Rendi datang ke jon fair dengan harapan mendapatkan pekerjaan yang diidam-idamkan yaitu bidang administrasi niaga.
"Tadi udah niat masuk ke job Fair, terus malah dikasih kertas gitu sama EO-nya terus saya tanya, kan gratis? Terus EO-nya bilang bayar, dan saya pikir-pikir dulu mau masuk atau nggak," ujar rendi
Hal sama juga dirasakan Nabil Makarim (22). Lulusan Universitas Muhammadiyah Surakarta kecewa karena harus keluar uang hanya untuk masuk acara job fair.
"Lumayan kecewa sih, karena di Line Jobs nya ga da keterangan harus bayar sedangkan saya cek di Garuda Organizer harus bayar di Gramedia. Terus saya binggung dong yang mana yang benar, akhirnya saya ke sini dan mastiin. Oh ternyata bayar," ujar Nabil.
Bukan hanya Rendi dan Nabil yang kecewa. Chris (26), lulusan STMIK Budi Darma, Medan, Sumatera Utara, juga kecewa karena menurutnya harga tiket kemahalan.
"Harga tiketnya lumayan mahal, yang hijau lima puluh ribu rupiah. Sedangkan yang merah seratus ribu. Kalau pengangguran kaya saya pasti mikir-mikir dulu untuk masuk," ujar Chris
Mereka berharap agar Line Jobs dan EO lain kali memberikan informasi yang jelas kepada masyarkaat agar tidak terjadi kesalahpahaman seperti ini. (Rani Febriyani)
Salah satu pencari kerja yang kecewa bernama Rendi (24). Alumni Universitas Sumatera Utara ini semula berpikir acara ini gratis.
"Saya pikir gratis, karena di Line Jobs dibilang gratis, tapi pas datang ke sini ternyata bayar," kata Rendi.
Tapi apa boleh buat. Rendi datang ke jon fair dengan harapan mendapatkan pekerjaan yang diidam-idamkan yaitu bidang administrasi niaga.
"Tadi udah niat masuk ke job Fair, terus malah dikasih kertas gitu sama EO-nya terus saya tanya, kan gratis? Terus EO-nya bilang bayar, dan saya pikir-pikir dulu mau masuk atau nggak," ujar rendi
Hal sama juga dirasakan Nabil Makarim (22). Lulusan Universitas Muhammadiyah Surakarta kecewa karena harus keluar uang hanya untuk masuk acara job fair.
"Lumayan kecewa sih, karena di Line Jobs nya ga da keterangan harus bayar sedangkan saya cek di Garuda Organizer harus bayar di Gramedia. Terus saya binggung dong yang mana yang benar, akhirnya saya ke sini dan mastiin. Oh ternyata bayar," ujar Nabil.
Bukan hanya Rendi dan Nabil yang kecewa. Chris (26), lulusan STMIK Budi Darma, Medan, Sumatera Utara, juga kecewa karena menurutnya harga tiket kemahalan.
"Harga tiketnya lumayan mahal, yang hijau lima puluh ribu rupiah. Sedangkan yang merah seratus ribu. Kalau pengangguran kaya saya pasti mikir-mikir dulu untuk masuk," ujar Chris
Mereka berharap agar Line Jobs dan EO lain kali memberikan informasi yang jelas kepada masyarkaat agar tidak terjadi kesalahpahaman seperti ini. (Rani Febriyani)
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Jumlah Pengangguran Tinggi, Benarkah Gen Z Cenderung Pilih-Pilih Pekerjaan?
-
Dunia Pekerjaan Makin Canggih Tapi Lulusan Ilmu Komputer Banyak Menganggur, Apa Penyebabnya?
-
APBD untuk Ciptakan Lapangan Kerja, Pemprov DKI Diingatkan Prioritaskan Warga KTP Jakarta
-
Mentoring Lintas Generasi hingga Akses Karier: Ini Terobosan Baru Alumni Prasmul
-
Lowongan Kerja Menurun, Pengangguran di Amerika Meningkat Capai 4,3 Persen
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram