Suara.com - Wayan Abdi Arta, pemuda berusia 35 tahun di Desa Sanggeh, Abiansemal, Badung, Bali, tepergok mau gantung diri di belakang rumahnya, Minggu (16/7/2017).
Ia tepergok oleh ayahnya sendiri, Wayan Weten. Menurut sang ayah, itu adalah kali kedua putranya mencoba bunuh diri.
Arta diduga berulang kali mencoba bunuh diri karena sudah satu dekade atau 10 tahun terakhir sejak lulus SMA, tak kunjung mendapat pekerjaan. Situasi itu membuatnya depresi.
“Sebelumnya, dia mencoba bunuh diri di kamar. Dia mau gantung diri, tapi untung kami ketahui dan gagalkan,” kata Weten di Rumah Sakit Sanglah.
Kali kedua, kata dia, Arta kembali ingin gantung diri di pohon yang berada di belakang rumah. Beruntung, Weten yang hendak memberikan makan ternak-ternaknya melihat sang anak lagi bersiap-siap gantung diri.
“Dia sudah bergantung di pohon. Saya langsung panjat pohon itu dan memutuskan tali ikatannya. Dia jatuh dari ketinggian 5 meter dan sempat pingsan. Saat ini sudah baikan dan dokter menyarankan ke psikiater,” terangnya.
Baca Juga: Baru Dirukiah, Kudus Bacok Istri dan Bayinya hingga Tewas
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu