Suara.com - Sebanyak 19 murid Kelas 7 D Madrasah Tsanawiyah (MTs) Muhammadiyah Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, belajar di lantai kelas karena sekolah tidak memiliki meja dan kursi.
Daryeti Saleh (47), seorang guru yang mengajar di kelas itu, Selasa (18/7/2017), mengatakan meja dan kursi yang ada di sekolah tersebut tidak cukup dengan jumlah siswa yang ada.
"Tahun ini memang ada peningkatan untuk jumlah siswa baru yang masuk, sehingga anak-anak yang lain tidak kebagian meja dan kursi," katanya.
Pada hari pertama mulainya kegiatan belajar mengajar itu, ke 19 murid di kelas 7 D tersebut terpaksa belajar di lantai, ada yang sambil duduk maupun tiduran.
"Pengadaan kursi dan meja biasanya dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan partisipasi dari pihak orang tua," terangnya.
Untuk mengantisipasi hal itu, Daryeti mengatakan, pihak sekolah telah melakukan rapat komite, pembentukan pengurus baru, dan pembentukan panitia pengawas mutu pendidikan.
"Pada rapat itu sudah ada masukan-masukan, sehingga ada solusi untuk kekurangan sarana dan prasarana di sekolah ini," ungkapnya.
Baca Juga: Heboh Video Pangeran Arab Saudi Gebuki Warga sampai Bonyok
Menurut Daryeti, sangat miris melihat anak-anak sekolah belajar di lantai seperti itu karena murid merasa tidak nyaman dan kesehatan mereka dapat terganggu karena lantai yang dingin.
"Lalu dengan belajar dengan kondisi seperti itu, murid sangat terganggu karena posisi yang tidak teratur, karena hanya melantai, murid yang menulis dengan posisi tiarap, kakinya dapat menyenggol murid lain," jelasnya.
Ia menambahkan, dengan belajar dengan kondisi seperti itu, murid tidak akan menangkap pelajaran yang diberikan secara maksimal.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat