Suara.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendukung percepatan pembangunan infrastruktur di Papua Barat yang tertuang dalam dua Wilayah Pengembangan Strategis (WPS), yakni WPS 31 Sorong-Manokwari dan WPS 32 Manokwari-Bintuni.
"Pembangunan infrastruktur tidak hanya untuk mendorong perkembangan ekonomi di kawasan perkotaan dan kawasan maju lainnya, tetapi juga infrastruktur di kawasan yang sedang berkembang dan perbatasan untuk mengurangi disparitas sosial, ekonomi dan wilayah,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan resmi, Kamis (20/7/2017).
Pada tahun ini, Kementerian PUPR telah menganggarkan sekurangnya Rp 2,23 triliun untuk pembangunan infrastruktur dalam mendukung ketahanan pangan, konektivitas, permukiman dan perumahan di Provinsi Papua Barat. Beberapa infrastruktur strategis telah rampung dibangun, sementara lainnya masih dalam tahap penyelesaian.
Guna mendukung ketahanan air dan pangan, sudah diselesaikan pada tahun 2016, pembangunan Bendung Wariori di Kabupaten Manokwari yang dilengkapi saluran irigasi primer selanjang 1 km. Adapun manfaatnya adalah mengairi sawah seluas 1.400 hektare (ha) dari 3.450 ha sawah potensial. Pembangunannya menghabiskan alokasi anggaran Rp 237,5 miliar melalui kontrak pekerjaan tahun jamak sejak 2013 hingga 2016.
Bendung lainnya di Kabupaten Manokwari yang sudah selesai tahun lalu, yakni Bendung Oransbari, yang mampu mengairi areal persawahan seluas 3.016 ha, dimana saat ini sudah berfungsi mengairi 700 ha untuk 450 petani. Keberadaan Bendung tersebut mendukung program peningkatan produksi pangan dan juga untuk meningkatkan penyediaan air baku di wilayah tersebut.
Selain itu Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Papua Barat juga telah menyelesaikan revitalisasi sungai Klagison di Kota Sorong dengan total anggaran Rp 19,56 miliar dan pembangunan pengaman Pantai Tanjung Kasuari dan Supraw sebesar Rp 13,22 miliar.
Peningkatan Konektivitas di Papua Barat
Sementara itu, untuk mendukung konektivitas di bidang pembangunan jalan, Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Papua Barat saat ini tengah menyelesaikan proyek pembangunan jalan trans Papua bagian barat. Hingga kini telah dicapai pembangunan jalan sepanjang 1.058,76 km dari total panjang 1.070,62 km dan ditargetkan akan terbuka seluruhnya pada tahun ini.
Pada segmen 1, ruas Sorong-Maybrat-Manokwari (594,81 km) hingga akhir tahun 2016 kondisinya sudah teraspal sepanjang 459,93 km dan sisanya masih dalam kondisi perkerasan tanah sepanjang 134,88 km. Di ruas itu juga dibangun 144 jembatan, dengan total panjang 4.969,70 meter. Hingga 2016, sudah terbangun 135 jembatan dan dilanjutkan pada 2017 pembangunan 5 jembatan dengan total panjang 115 meter, sisanya dilanjutkan pada 2018.
Sementara pada segmen 2 ruas Manokwari-Wameh-Wasior-Batas Provinsi Papua sepanjang 475,81 km hingga tahun 2016 sepanjang 147,99 km sudah teraspal dan sisanya, 315,96 km, masih dalam kondisi perkerasan tanah. Direncanakan pada ruas tersebut akan dibangun 263 buah jembatan, dengan total panjang 6.421,90 meter.
Sebanyak 68 jembatan telah rampung pada tahun 2016, dan 195 jembatan dilanjutkan pembangunannya hingga 2018. Ruas jalan ini sudah terbuka seluruhnya, namun masih membutuhkan perbaikan geometri dan penanganan jembatan dibeberapa lokasi.
Untuk ruas lingkar Sorong-Pelabuhan Arar sudah dalam kondisi beraspal sepanjang 15,55 km, sementara 34,64 km dalam kondisi perkerasan tanah.
Untuk mendukung konektivitas ke Pelabuhan Arar, yang merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong, Kementerian PUPR juga tengah membangun jalan lingkar Sorong menuju Pelabuhan Arar sepanjang 50,19 km. Jalan ini terbagi 2 segmen, yaitu segmen 1 dari Aimas (KM 18) ke Pelabuhan Arar sepanjang 17,6 km dan segmen 2 mulai dari Aimas melingkari Kota Sorong ke daerah Soka sepanjang 32,59 km.
Dukungan Terhadap Kawasan Raja Ampat Sebagai Destinasi Wisata
Kementerian PUPR saat ini juga tengah membangun Jalan Lingkar Raja Ampat sepanjang 342 km untuk mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Raja Ampat. Tahun ini, Kementerian PUPR telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 31,5 miliar untuk pembangunan jalan tersebut. Namun panjang jalan yang dapat dibangun hanya 228,39 km sementara sisanya sepanjang 113,61 km masuk dalam wilayah cagar alam.
Kondisi Jalan Lingkar Raja Ampat yang sudah teraspal mencapai 35,77 km, 96,43 km masih berupa perkerasan tanah, dan sisanya 209,8 km belum terbuka. Tahun ini juga ditargetkan ada tambahan jalan yang beraspal sepanjang 37,77 km dan 97,76 km perkerasan batu.
Di bidang perumahan, Kementerian PUPR juga telah membangun sejumlah rumah khusus yang diperuntukan bagi Polri di Kabupaten Sorong, TNI di Kota Sorong, nelayan di Teluk Mayalimbit Raja Ampat, rumah khusus di Distrik Batanta Selatan Raja Ampat, dan mendukung perumahan Green Sorong bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Kabupaten Sorong.
(** Artikel ini merupakan kerja sama Kementerian PUPR dan Suara.com)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf
-
Skema WFA ASN dan Pegawai Swasta Nataru 2025, Termasuk TNI dan Polri
-
Pakar Hukum Unair: Perpol Jabatan Sipil Polri 'Ingkar Konstitusi', Prabowo Didesak Turun Tangan
-
Duka Sumut Kian Pekat, Korban Jiwa Bencana Alam Bertambah Jadi 369 Orang
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian
-
Mendagri: Pemerintah Hadir Penuh Tangani Bencana di Sumatera