Suara.com - Pemerintah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, membiayai pembayaran premi bagi penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan dan ditanggung oleh Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Bupati Indramayu Anna Sophanah mengatakan pemkab mengalihkan peserta Kartu Sehat dan Pintar (Kasep) ke BPJS Kesehatan dalam rangka memproteksi masyarakat yang tidak mampu dalam bidang kesehatan.
"Untuk meng-cover Kasep yang bersumber dari APBD setiap tahunnya terus meningkat anggarannya pada tahun 2017 ini mencapai 57,8 miliar, dengan migrasi ke BPJS ini berharap hasilnya bisa maksimal dan anggaran yang digunakan bisa lebih efektif," katanya di Indramayu, Senin (31/7/2017).
Dengan tegas Anna juga meminta seluruh jajaran Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Kependudukan, rumah sakit, kecamatan, kepala desa, BPJS dan semua pihak yang terlibat untuk serius dalam menjalankan kegiatan ini.
Dia menuturkan kebijakan tersebut akan berlaku efektif pada 1 Agustus 2017. Migrasi peserta KASEP tersebut, karena selama ini cakupannya hanya berlaku bagi tujuh rumah sakit.
Sedangkan dengan BPJS, masyarakat akan memiliki jaminan kesehatan yang lebih baik dan bersifat universal, serta berlaku secara nasional.
Selain itu, dengan migrasi KASEP ke BPJS, maka akan lebih mengoptimalkan penggunaan APBD, karena selama menggunakan Kasep terdapat permasalahan yang harus diurai dan mendapatkan penyelesaiannya.
Anna melanjutkan, warga yang tidak mampu akan di-cover oleh APBD ini harus membayar premi kelas III untuk satu bulan pertama, sebanyak jumlah anggota keluarga dengan premi per jiwa Rp25.500.
"Namun bagi warga masyarakat yang benar-benar tidak mampu untuk membayar premi pertama, maka dapat minta bantuan ke Yayasan Gempur Gakin dan Baznas Indramayu," ujarnya lagi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu Deden Boni Koswara menjelaskan, sistem yang akan berlangsung mulai 1 Agustus 2017 ini dalam perjalanannya akan terus dilakukan perbaikan sehingga benar-benar bermanfaat bagi masyarakat Indramayu.
"Sambil berjalan kami benahi, tujuan utama mengubah Kasep ke BPJS ini bisa terlaksana, sehingga coverage layanan bisa berlaku secara menyeluruh, beban APBD juga tidak terlalu berat dan operasional rumah sakit bisa berjalan lancar," tutupnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
Terkini
-
Saya Tanggung Jawab! Prabowo Ambil Alih Utang Whoosh, Sindir Jokowi?
-
Said Didu Curiga Prabowo Cabut 'Taring' Purbaya di Kasus Utang Whoosh: Demi Apa?
-
Tragedi KKN UIN Walisongo: 6 Fakta Pilu Mahasiswa Terseret Arus Sungai Hingga Tewas
-
Uya Kuya Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Kini Aktif Lagi Sebagai Anggota DPR RI
-
Dendam Dipolisikan Kasus Narkoba, Carlos dkk Terancam Hukuman Mati Kasus Penembakan Husein
-
Sidang MKD: Adies Kadir Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Diaktifkan Kembali sebagai Anggota DPR
-
Kronologi Guru di Trenggalek Dihajar Keluarga Murid di Rumahnya, Berawal dari Sita HP Siswi di Kelas
-
Mendadak Putra Mahkota Raja Solo Nyatakan Naik Tahta Jadi PB XIV di Hadapan Jasad Sang Ayah
-
IKJ Minta Dukungan Dana Abadi Kebudayaan, Pramono Anung Siap Tindaklanjuti
-
PLN Perkuat Transformasi SDM di Forum HAPUA WG5 ke-13 untuk Dukung Transisi Energi Berkelanjutan