Suara.com - Ketua DPP partai Gerindra, Iwan Sumule resmi melaporkan Ketua Fraksi Nasdem Victor Bungtilu Laiskodat ke Bareskrim Polri dalam kasus dugaan pencemaran nama baik melalui media elektronik/penghinaan dan kejahatan tentang penghapusan diskriminasi ras serta etnis.
Victor dalam sebuah acara di Nusa Tenggara Timur (NTT) beberapa waktu lalu menyebut Gerindra, Demokrat, PAN dan PKS adalah partai pendukung sistem khilafah dan intoleran, sehingga tak layak didukung.
Setelah hampir 2,5 jam membuat laporan, pengaduan Iwan Sumule diterima dengan Laporan Polisi Nomor: LP/773/VIII/2017/Bareskrim Tanggal 4 Agustus 2017. Victor dilaporkan melanggar UU No 19 tahun 2016 tentang informasi dan transaksi elektronik (ITE) dan No 40 tahun 2008 tentang penghapusan diskriminasi ras dan etnis pasal 28 ayat (2) Jo Pasal 45 ayat (2) pasal 4 dan 5.
"Jadi kami datang ke sini ingin melaporkan apa yang dilakukan oleh Victor dalam orang di NTT mengandung kebencian dan berpotensi memecah belah bangsa. Dia harus mempertanggung jawabkan apa yang telah diucapkan," kata Iwan kepada wartawan di Bareskrim Mabes Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (4/8/2017).
Iwan menuturkan, dirinya melaporkan Victor ke Bareskrim atas nama pribadi sebagai kader Gerindra. Menurut dia, pernyataan Victor tersebut dinilai ancaman terhadap demokrasi.
Dia berharap Bareskrim menindaklanjuti laporannya. Sebab, ia khawatir laporan tersebut tidak diproses lantaran Victor merupakan pimpinan fraksi partai pendukung pemerintah.
"Kami ingin menguji apakah hukum hari ini akan berkeadilan. Apakah (polisi) berani memeriksa atau menindaklanjuti laporan kami, karena kami tahu bahwa saudara Victor adalah partai yang tergabung dalam koalisi pemerintah. Partai yang hari ini yang duduk sebagai partai penguasa," ujar dia.
Dia menambahkan, dalam laporan ini dirinya membawa sejumlah barang bukti berupa rekaman video Victor yang di dalamnya terdapat pernyataan diduga mencemarkan nama baik Gerindra, dan 3 partai politik lainnya.
Baca Juga: PKS Pastikan Polisikan Victor Laiskodat soal Tuduhan PKI
Berita Terkait
-
PKS Pastikan Polisikan Victor Laiskodat soal Tuduhan PKI
-
Panas Usai Ketua Fraksi Nasdem Sebut 4 Partai Ini Dukung Khilafah
-
Marah karena Salah Jalan di Semanggi, Politikus Gerindra Di-bully
-
Fadli Zon Dukung Dede Muharam Pimpin Kota Cirebon
-
Pernyataan Waketum Gerindra Soal PKI dan PDIP Dinilai Tak Pantas
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Aktivis Serukan Pemuka Agama Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik
-
Terjaring OTT, Gubernur Riau Abdul Hamid Digelandang ke KPK Besok
-
Prabowo ke Tanah Abang! KAI Ungkap Agenda Mendadak di Istana
-
Jadi Event Lari Nol Emisi Pertama di Indonesia, PLN Electric Run 2025 Berlangsung Sukses
-
Tertunduk Lesu, Onad Kirim Pesan Cinta untuk Istri Usai Asesmen Narkoba
-
Lewat Grand Final Duta DPD, Sultan Najamudin Ajak Anak Muda Menjadi Aspirasi Daerah
-
Joget DPR di Depan Prabowo-Gibran: Saksi Ungkap Fakta Mengejutkan di Sidang MKD!
-
KPK Terbitkan Sprindik Baru dalam Kasus Korupsi Minyak Mentah dan Produk Kilang Pertamina-Petral
-
KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid, Jadi Operasi Tangkap Tangan Keenam di 2025
-
BREAKING NEWS! KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid