Suara.com - Profesor Universitas Brigham Young University (BYU) yang juga peneliti tsunami purba Ronald Albert mengingatkan agar Indonesia lebih peka terhadap kebencanaan di masa lalu. Menurut dia beberapa gagasan mitigasi bencana gempabumi dan tsunami dapat menjadi acuan dalam penanggulangan bencana di Indonesia.
Dia meneliti tsunami purba di beberapa wilayah di Jawa dan pulau-pulau Sunda kecil. Harris menggagas jargon 20 – 20 – 20. Angka itu berdasarkan kalkulasi saintifik yang memperhitungkan durasi gempa yang terjadi, kecepatan tsunami dan wilayah evakuasi aman. “20–20–2020” merupakan detik gempa (5 km/det x 200 det = 100 km zona pecah), 20 menit evakuasi (tsunami velocity) dan 20 meter ketinggian (tsunami model menunjukkan 20 m gelombang run-up). Namun Ron menyampaikan bahwa gagasan terhadap pesan itu harus adaptable dengan konteks wilayah.
“Mungkin saja di Ambon 20 – 10 – 20, atau di Bali 20 – 20 – 10,” papar Ron Harris dalam diskusi membahas mitigasi bencana gempabumi dan tsunami di Badan Meteorologi, Klimatoogi dan Geofisika (BMKG) pada Jumat (4/8/2017) kemarin.
Masih dalam konteks mitigasi, Ron Harris menceritakan bahwa kelompok masyarakat di Waingapu, Sumba Timur, tidak mengetahui sejarah tsunami di wilayahnya. Dia menjelaskan memang hal itu dapat terjadi karena generasi yang hidup di wilayah itu ketika siklus gempabumi dan tsunami yang ‘tidur’.
Berdasarkan penelitian selama ini, yang menunjukkan siklus tidur-bangun-tidur, dan mungkin bangun pada periode selanjutnya. Sang profesor mengingatkan mungkin selama ini sebagian besar masyarakat menandai tsunami pascagempabumi besar, padahal gempa yang tidak terasa besar namun berdurasi lama dapat menyebabkan tsunami mematikan.
Sementara itu, ketika masyarakat diberikan kuisoner mengenai pendekatan apa yang diinginkan saat peringatan dini. Sebagian besar masyarakat di Pelabuhan Ratu, Pacitan, dan Pangandaran memilih sirine.
Di sisi lain, ketika warga mengetahui papan mengenai arah evakuasi, pertanyaan kritis yang muncul mengenap kapan mereka harus evakuasi. Gagasan Ron yaitu dengan menambahkan papan seperti 20–20–20 di bawah papan arah evakuasi.
Ron Harris juga merekomendasikan untuk melihat kembali pemasangan rambu evakuasi seperti yang terpasang di Kuta Lombok, Nusa Tenggara Barat. Rambu evakuasi tersebut menurutnya tidak mengarahkan pada tempat yang tinggi namun arah evakuasi masih menunjukkan wilayah yang terkena genangan tsunami.
Sementara itu, upaya mitigasi di Pulau Dewata juga membutuhkan pendekatan di beberapa sektor seperti budaya, mengingat sesuai peraturan daerah yang mengijinkan bangunan dengan tinggi maksimal 15 meter.
Baca Juga: Mensos Khofifah Tinjau Bencana Banjir di Belitung Timur
Sementara itu, Direktur Kesiapsiagaan BNPB Medi Herlianto memaparkan hasil penelitian BMKG mengenai paleotsunami. Saat ini, Indonesia telah memiliki masterplan tsunami namun demikian hasil penelitian yang menghasilkan rekomendasi dapat memperbarui strategi-strategi dalam menghadapi ancaman yang lebih besar.
“Ini sangat penting untuk menyampaikan hasil penelitian kepada pemerintah sehingga nantinya akan menghasilkan rekomendasi-rekomendasi berharga,” ungkap Medi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta