Suara.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj, tidak sepaham dengan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Efendy tentang Full Day School (FDS).
Menurut dia, FDS akan membuat madrasah dinayah menjadi tidak berfungsi dalam meningkatkan karakter anak bangsa.
"Pokoknya, kalau sekolah hanya lima hari, jelas pulangnya setiap hari jam empat. Setelahnya, madrasah terus jadi gudang rumput, (jadi) kandang ayam apa," kata Said seusai acara Grand Launching Hari Santri 2017 di gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (10/8/2017) malam.
Dia juga menepis anggapan bahwa ditolaknya peraturan menteri tersebut karena Muhadjir berasal dari Muhammadiyah. Said Aqil tegaskan, hal tersebut sama sekali tidak berkaitan.
"Bukan masalah NU dan Muhammadiyah, seandainya menterinya NU pun, seandainya menterinya kiai lah, saya lawan," tegasnya.
Karena itu, dia berjanji akan terus mendukung Muhadjir jika tidak memberlakukan FDS tersebut. Sebab, program FDS tersebut dinilai Said sebagai hal yang aneh.
"Ini bukan masalah NU dan Muhammadiyah. Pak Muhadjir saya hormati sebagai menteri dan saya dukung samapai selesai asal tidak bikin goro-goro, tidak macam-macam, tidak aneh-aneh," tandasnya.
Baca Juga: Sopir Bus Bersimpuh Minta Maaf saat Dimarahi Anggota TNI
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Syaifullah Tamliha Ungkap Dua Kelemahan PPP: Tak Punya Figur Berduit dan Alergi Outsider
-
Kepala Sekolah di Prabumulih Sempat Dicopot Gegara Tegur Anak Pejabat Bawa Mobil ke Sekolah
-
Punya Modal Besar: Pakar Politik Dorong Projo jadi Oposisi Prabowo-Gibran, Pasca-Budi Arie Didepak!
-
Sebut Ada Intervensi Sejak Dualisme Kepemimpinan P3, Syaifullah Tamliha : PPP Dibinasakan oleh Jokow
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur