Saat ini dunia berubah dengan sangat cepat dan tentunya perubahan ini harus diantisipasi. Pancasila, sebagai sebuah ideologi bangsa dianggap dapat menjadi bintang pengarah untuk menghadapi tantangan tersebut. Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo ketika memberikan sambutan pada Peluncuran Program Penguatan Pendidikan Pancasila di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu (12/8/2017).
"Mengarahkan kembali cita-cita kemerdekaan itu kemana, ideologi itu lah yang mengarahkan kita. Siapa ideologi itu? Pancasila," ucap Presiden.
Agar perubahan yang terjadi tidak memberikan pengaruh buruk, perlu dilakukan penguatan nilai-nilai karakter bangsa dan keagamaan. Karena terjangan, pertarungan ideologi, infiltrasi ideologi tengah terjadi dan salah satunya melalui melalui media sosial. "Sekarang hati-hati, jangan sampai nilai-nilai kita hilang, karena terjangan infiltrasi ideologi," ujar Presiden.
Di sisi lain, faktanya memang sulit menghadang infiltrasi budaya terjadi. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya remaja yang menyukai grup musik asal luar negeri. Tapi Presiden mengatakan bahwa hal ini tidak perlu terlalu dirisaukan, selama dilakukan untuk mengetahui ada dimana posisi kita dan untuk membandingkan kualitas musik mereka dengan grup musik dalam negeri.
Presiden pun mengaku bahwa dirinya suka menonton Metallica, Linkin Park dan Judas Priest. "Untuk apa harus tahu? Untuk apa kita nonton? Untuk membandingkan posisi kita ada dimana, kekalahan kita ada dimana, kemenangan kita ada di mana. Jangan sampai kita tergerus oleh itu," kata Presiden.
Selain untuk mengukur keberadaan grup musik di tanah air, menonton sebuah konser grup musik dari luar negeri juga diperlukan untuk membandingkan bagaimana penataan presentasi musik mereka meiputi manajemen lighting, manajemen panggung dan juga pengelolaan penonton. "Itu yang ingin saya lihat," ucap Presiden.
Bulan Oktober nanti misalnya, akan hadir penyanyi asal Inggris yang akan berkunjung ke Indonesia. "Anak muda pasti senang semuanya. Hati-hati saya ingatkan, kita sendiri memiliki (artis), Mas Giring tadi mana?" ucap Presiden menunjuk kepada artis Giring Nidji.
Untuk musik rock, kehandalan pemusik di tanah air juga tidak kalah dengan pemusik luar negeri, Presiden menyebut grup musik Superman is Dead, Burgerkill dan Slank.
Oleh karenanya Presiden mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara besar yang memiliki kekayaan alam, seni, dan budaya.
Baca Juga: Keren, Presiden Jokowi Eksis di "We The Fest"
"Kita memiliki semuanya, budaya kita juga kita lihat yang tarian, dari Sabang sampai Merauke berapa puluh ribu kita miliki," tuturnya.
Keberagaman budaya ini mengingatkan bahwa ideologi Pancasila untuk mengarahkan kembali kepada cita-cita kemerdekaan Indonesia.
Terakhir, Presiden berharap masyarakat tetap waspada dan terus memegang teguh Pancasila dalam rangka memenangkan pertarungan ideologi dengan negara lain. Dirinya juga mengingatkan bahwa pertarungan ideologi belum selesai dan masih akan terus berlanjut.
"Dengan cara berbeda mereka akan masuk entah lewat musik, tari, budaya, ekonomi. Hati-hati!" ucap Presiden.
Sementara itu, Pancasila diyakini pula oleh Presiden kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri yang juga Ketua Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP), dapat melahirkan manusia Indonesia yang berwatak membangun, inisiatif, optimis, dan gigih dalam mencapai tujuan. Oleh sebab itu, dirinya mendukung penuh hadirnya Pancasila dalam dunia pendidikan Tanah Air.
"Bagi saya moral Pancasila harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan bahkan sudah seharusnya menjadi fondasi dari sistem pendidikan Indonesia," ujar Megawati Soekarnoputri.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang