Agus Harimurti Yudhoyono, pPutra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (10/8/2017). [Suara.com/Erick Tanjung]
Ketua Lingkar Madani, Ray Rangkuti menilai pertemuan antara putra sulung Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan di Jakarta, Kamis (10/8/2017) kemarin adalah strategi politik AHY untuk Pilpres 2024 mendatang.
Menurut Ray, AHY tengah mengincar suara Jokowi di Pilpres 2024. Sebab itu, ia diperkirakan tidak akan maju pada Pilpres 2019, apalagi hingga menjadi rival politik Jokowi.
"Mereka (SBY-AHY) akan buat ini mengayun-ngayun. Jadi jangan berhadap-hadapan dengan Jokowi karena itu kurang strategis. Sebab yang diincar AHY adalah pemilihnya pak Jokowi," kata Ray di Kantor PARA Syndicate, Jalan Wijaya Timur, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (11/8/2017).
Ray berpendapat, pendukung Jokowi yang kecewa dengan dirinya, tentu tidak akan mau mendukung Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang pernah menjadi rival politik Jokowi. Kehadiran AHY akan menjadi alternatif bagi pendukung Jokowi untuk mengalihkan suara.
"Di situlah ditampung oleh AHY. Itu dimaintain terus sampai 2024. Oleh karna itu jangan berhadap-hadapan dengan Jokowi," ujar Ray.
Gerakan politik yang ideal bagi AHY, kata Ray, adalah memasang dua kaki. Ia bisa masuk ke kubu Jokowi, juga bisa masuk ke kubu Prabowo. Ini akan menjadi keuntungan bagi AHY di Pilpres 2024.
"Lebih bagus mengayun-ngayun saja dulu. Kanan masuk, kiri masuk. Dia bisa Pakai kekuatan kiri untuk nekan kanan. Pakai kekuatan kanan untuk nekan kiri," tutur Ray.
Ceritanya akan berbeda apabila AHY ngotot maju di Pilpres 2019. Ia akan berhadap-hadapan dengan Jokowi dan tidak mendapat keuntungan di Pilpres 2024.
"Daripada AHY ini berhadap-hadapan dengan Jokowi di Pilpres 2019, itu hanya akan mempersempit market dia. Dan belum tentu juga di tahun berikutnya pemilih pak Jokowi yang berpotensi ke dia, ini beralih ke dia. karena ada semacam luka politik yang terbangun," kata Ray.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
'Jangan Selipkan Kepentingan Partai!' YLBHI Wanti-wanti DPR di Seleksi Hakim Agung
-
Tak Tunggu Laporan Resmi; Polisi 'Jemput Bola', Buka Hotline Cari 3 Mahasiswa yang Hilang
-
Skandal Korupsi Kemenaker Melebar, KPK Buka Peluang Periksa Menaker Yassierli
-
Siapa Lelaki Misterius yang Fotonya Ada di Ruang Kerja Prabowo?
-
Dari Molotov Sampai Dispenser Jarahan, Jadi Barang Bukti Polisi Tangkap 16 Perusuh Demo Jakarta
-
BBM di SPBU Swasta Langka, Menteri Bahlil: Kolaborasi Saja dengan Pertamina
-
Polisi Tetapkan 16 Perusak di Demo Jakarta Jadi Tersangka, Polda Metro: Ada Anak di Bawah Umur
-
Skandal 600 Ribu Rekening: Penerima Bansos Ketahuan Main Judi Online, Kemensos Ancam Cabut Bantuan
-
Misteri Foto Detik-Detik Eksekusi Letkol Untung, Bagaimana Bisa Dimiliki AFP?
-
Kebijakan Baru Impor BBM Ancam Iklim Investasi, Target Ekonomi Prabowo Bisa Ambyar