Suara.com - Bentrokan berdarah terjadi saat pawai kaum rasis supremasi kulit putih di Charlottesville, Virginia, Amerika Serikat.
Bentrokan tersebut, seperti dilansir The Hill, Minggu (13/8/2017), terjadi setelah kelompok anti-rasis menggelar aksi unjuk rasa untuk mengimbangi pawai kaum Neo-Nazi tersebut.
Termutakhir, tiga orang dilaporkan tewas sementara 19 lainnya terluka dalam bentrokan tersebut. Satu korban tewas berasal dari kubu anti-rasis, setelah anggota supremasi kulit putih menabrakkan mobil yang dikendarai ke kerumunan massa aksi.
Sementara dua korban tewas lainnya adalah polisi Negara Bagian Virginia ketika helikopter yang mereka tumpangi jatuh saat memantau bentrokan tersebut.
”Hati saya sangat hancur karena ada nyawa yang hilang dalam insiden ini. Saya meminta semua pihak pulang ke rumah,” tegas Wali Kota Charlottesville Mike Singer, melalui akun Twitter pribadi miliknya.
Bentrokan berdarah tersebut juga membuat pemerintah kota memberlakukan status darurat. Setelahnya, seribu aparat keamanan diturunkan ke lokasi bentrok, yakni di area kampus University of Virginia.
Dalam pawai supremasi kulit putih tersebut, kaum Neo-Nazi juga mengerahkan milisi paramiliternya yang memunyai senjata api.
Sementara kelompok anti-rasis yang menggelar aksi damai terdiri dari mahasiswa, pelajar, kaum agamawan, dan masyarakat biasa.
Untuk diketahui, kelompok rasis supremasi kulit putih bernama ”Unite for Right” menggelar pawai obor untuk memprotes keputusan pemerintah setempat yang akan memindahkan patung Jenderal Robert e Lee dari taman kota.
Baca Juga: Man United Pesta Gol di Laga Perdana, Mourinho Belum Puas
Bagi kaum rasis, Jenderal Lee yang merupakan tokoh kelompok Konfederasi dalam perang sipil AS adalah simbol supremasi kulit putih atas kulit berwarna. Jenderal Lee adalah tokoh kontroversial yang sempat memproklamasikan pemisahan Viriginia dari AS.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!
-
Menkeu Purbaya Bahas Status Menteri: Gengsi Gede Tapi Gaji Kecil
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara