Suara.com - Wacana Dewan Perwakilan Rakyat akan membangun apartemen untuk semua anggota dewan di kawasan kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, mendapat sorotan publik.
Loper koran bernama Firman (30) mengaku kaget dengan informasi yang menyebutkan DPR mengajukan anggaran lagi untuk tahun 2018.
"Wah, kalau rencana naik gaji anggota DPR heran juga saya mas. Kok bisa bukan udah besar gajinya ya. Fasilitas sudah ada semua kan," ujar Firman di Jalan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, kepada Suara.com, Senin (14/8/2017).
Menurut Firman rakyat Indonesia sebagian besar masih miskin dan rasanya tidak etis jika wakil rakyat masih minta penambahan anggaran.
"Ini kan, rakyat masih banyak butuh bantuan pemerintah mas. Kenapa buat dana DPR lagi sih. Nggak setuju lah kalau itu," kata Firman.
Penjual bendera Merah Putih bernama Wasunta (63) di Kalibata, Jakarta Selatan, menolak jika wakilnya di DPR minta kenaikan anggaran lagi.
"Ya janganlah mas. Gaji mereka udah banyak. Perhatiin buat rakyat kecil aja sudah (anggaran DPR)," kata Wasunta.
Wasunta juga menolak dengan keinginan DPR untuk membangun fasilitas apartemen untuk anggota mereka. Menurut Wasunta, selama ini anggota dewan sudah disediakan begitu banyak fasilitas, bahkan rumah dinas.
"Kurang bagus apalagi sih itu gedung mas (DPR), masih keluar uang saja buat renovasi. Kalau nyampai ada bangun itu juga (apartemen), wah udah kelewatan mas. Semua anggota DPR kan dapat fasilitas lengkap. Nggak maulah saya, nggak setuju," ujar Wasunta.
"Kasihan rakyat kecil seperti kami ini. Jangan hambur-hamburin uang dong mas mereka," ujar Wasunta.
Penjual jasa ojek bernama Tohir (38) menegaskan tidak pantas anggota DPR dalam situasi seperti sekarang minta kenaikan anggaran untuk mereka sendiri.
"Tanggapan bagi orang kecil belum pantes. Banyakin lapangan kerja dulu mas. Masih banyak orang - orang yang pengangguran," ujar Tohir.
Tohir menilai fasilitas yang diberikan kepada semua anggota DPR sudah cukup, bahkan mewah, sehingga tidak perlu ditambah-tambah lagi.
"Mereka itu udah enak mas. Fasilitas semua dapat dari negara. Kok kurang terus sih. Kerja mereka juga datang, duduk - duduk sama komentar doang kan," ujar Tohir.
Menurut Tohir lebih baik anggota dewan meningkatkan kinerja untuk masyarakat yang telah memilih mereka.
"Ya, mungkin sebagian kecil saja ya mas, yang merhatiin rakyat. Nggak tau yang lain bagaimana (DPR). Nggak setuju deh pokoknya. Buat lapangan kerja dulu saja yang benar. Masa orang Indonesia jadi tukang ojek semua," kata Tohir.
Berita Terkait
-
Penculikan Bilqis: Anggota DPR Ungkap Dugaan Sindikat Perdagangan Anak Terorganisir!
-
Adies Kadir Kasus Apa? Ikut Disidang MKD Bareng Uya Kuya cs, Berujung Aman dan Lolos Sanksi
-
Ledakan di SMA 72 Jakarta, Dasco Ungkap Kondisi Terkini Korban di Rumah Sakit
-
Parah! Jika JK Saja Jadi Korban, Bagaimana Rakyat Kecil? DPR Soroti Mafia Tanah di Kasus Jusuf Kalla
-
BAM DPR Dorong Reformasi Upah: Tak Cukup Ikut Inflasi, Harus Memenuhi Standar Hidup Layak
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
Terkini
-
Gusdurian Tolak Gelar Pahlawan Soeharto: Prabowo Sarat Kepentingan Politik dan Relasi Keluarga!
-
Prabowo Dikabarkan Lakukan Pelantikan Sore Ini, Arif Satria jadi Kepala BRIN?
-
YES 2025 Siap Jadi Ruang Anak Muda Bersuara untuk Ekonomi Indonesia yang Hijau dan Inklusif
-
Buruh Dorong Kasus Marsinah Diungkap Kembali, Apa Kata Istana?
-
Terjerat 3 Kasus Korupsi, Segini Total Kekayaan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Si Tuan Tanah
-
Skandal Chromebook: Kejagung Limpahkan Berkas Nadiem Makarim dan Tiga Tersangka Lain
-
KPK Tak Hadir, Sidang Praperadilan Paulus Tannos Ditunda 2 Pekan
-
Roy Suryo Cs Jadi Tersangka Ijazah Palsu Jokowi, Penuhi Panggilan Polisi Kamis Ini?
-
Babak Baru Ijazah Jokowi: Roy Suryo Jadi Tersangka, Tegaskan Tak Gentar Hadapi Panggilan Polisi
-
Misteri Motor Trail di Tol Papanggo: 2 Bocah Ditemukan Linglung, Polisi Ungkap Kronologi Janggal