Suara.com - Tersangka kasus pencurian bus pengumpan penumpang (feeder) TransJakarta, Sentot Setiadi, akan dititipkan ke Panti Sosial Cipayung, Jakarta Timur.
Upaya itu dilakukan karena berdasarkan hasil pemeriksan kesehatan di Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timut, Sentot dinyatakan mengalami gangguan jiwa.
"Ya iyalah, masa orang sakit jiwa mau kami tahan terus. Nanti kami titipkan panti sosial di Cipayung," kata Kapolsek Ciracas Kompol Tuti Aini saat dikonfirmasi Suara.com, Kamis (17/8/2017).
Ditambahkan Tuti, pihaknya saat ini masih menunggu laporan resmi dari RS Polri. Kabar gangguan jiwa yang dialami Sentot didapatnya dari bocoran pihak rumah sakit yang bersangkutan.
Laporan pemeriksaan secara tertulis dari RS Polri nantinya akan digunakan untuk memutuskan penghentian kasus atau jalan terus.
"Kami belum tahu hasilnya diresmikan kapan keluar. Mudah-mudah aja besok," ujar Tuti, berharap.
Dijelaskan Tuti, setelah mendapatkan hasil pemeriksaan kejiwaan, pihaknya akan melakukan gelar perkara. Turut juga akan diundang dalam gelar perkara pihak PT Mayasari Bakti selaku pelapor.
"Nanti kami panggil semua, bagaimana kelanjutannya (diputuskan nanti),"
Sentot menjalani tes kejiwaan di RS Polri selama hampir dua pekan. Kini, pelaku telah dikembalikan ke Rumah Tahanan Polsek Ciracas.
Baca Juga: Bikin Haru, Sukaji Bersepeda dari Jabar ke Istana Demi Lihat...
Polisi menangkap Sentot saat membawa kabur bus feeder TransJakarta di jalur Pantura, Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (26/7/2017).
Penangkapan berawal saat Sentot kabur tidak membayar bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Bondansari. Petugas SPBU lantas melaporkan kejadian ke aparat kepolisian.
Polisi langsung berkoordinasi dan mengejar bus yang dibawa Sentot. Saat dilakukan pengejaran, Sentot turut menambrak kendaraan lain.
Usai ditangkap, Sentot dan bus yang dia curi dibawa ke Jakarta, Kamis (27/7/2017).
Berita Terkait
-
Diwawancara Pramono, Zidan Penyandang Disabilitas Diterima Kerja di Transjakarta
-
Lagi Jadi Fokus Dirut Transjakarta, Kenapa Mode Share Transportasi Umum di Jakarta Baru 22 Persen?
-
Beban Subsidi Terlalu Besar, Pemprov DKI akan Menaikkan Tarif Transjakarta
-
Demo Guru di Monas, Transjakarta Alihkan Sejumlah Rute Layanan
-
Minta Pramudi Wanita Tak Bawa Bus Transjakarta Ukuran Besar, Bebizie: Gampang Panik
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri