Suara.com - Ratusan korban biro perjalanan umroh PT. First Anugerah Karya Wisata (First Travel) mengadu ke Fraksi PPP DPR, Jumat (18/8/2017). Mereka diterima oleh anggota Komisi VI Achmad Mustaqim dan anggota Komisi VIII Muchlisin.
Mereka secara bergantian menyampaikan persoalan kepada wakil rakyat. Mereka mengharapkan sekali dibantu karena sudah mengeluarkan banyak uang untuk berangkat umroh ke Tanah Suci. Suasana pertemuan tersebut diwarnai tangisan.
Dian Rosmaita asal Bogor, Jawa Barat, menangis sambil berharap tetap bisa berangkat umroh.
"Selama ini saya setia dengan First Travel," kata Dian.
Dian menceritakan awalnya tidak percaya kalau perusahaan tersebut bermasalah. Namun, setelah tiga pimpinan First Travel dijadikan tersangka, dia kalang kabut.
"Kepada Menag (Menteri Agama) kami mohon berangkatkan. Saya mengetuk hati bapak (Fraksi PPP) agar saya bisa berangkat ke Mekkah," katanya sambil menangis.
Sri Rezeki asal Bekasi, Jawa Barat, berharap Fraksi PPP membantu mencarikan solusi.
"Saya kepengin ada solusi. Tujuan kami berangkat atau kembalikan uang kami," ujar Sri.
Korban yang datang tak hanya dari Jabodetabek. Sarah asal Kudus, Jawa Tengah, ingin First Travel dan Kementerian Agama bertanggungjawab. Dia berharap bisa diberangkatkan umroh atau uangnya dikembalikan.
"Saya tanya, First Travel sudah setor ke Kemenag belum. Karena apa, tuntutan kita cuma berangkat atau refund. Gitu aja," katanya.
Abdul Hamid datang dari Madura, Jawa Timur. Dia menginginkan uangnya dikembalikan kalau tak ada kejelasan berangkat ke Mekkah.
"DPR ini benteng akhir yang bisa mengakomodir kepentingan jemaah. DPR harus berikan solusi yang konkret lah. Harus ya. Mohon kasian jemaah ini ya pak ya. Saya minta kepastiannya," kata dia.
Mukhlisin yang menerima korban First Travel berjanji akan mencarikan solusi terbaik untuk masalah ini.
"Kita akan carikan solusi bersama. Kita akan adakan pleno di Fraksi dan akan mencarikan solusi terbaik dengan Kementerian Agama atau Pemerintah," kata Anggota Komisi VI DPR ini.
Dia mengusulkan pembentukan Satuan Tugas yang terdiri dari perwakilan Bareskrim Polri, DPR, dan Kementerian Agama.
"Kita akan membentuk Satgas bersama pemerintah agar persoalan ini segera diselesaikan," tegas dia.
Ia juga mendesak agar Bareskrim Polri untuk memproses pimpinan First Travel.
Tag
Berita Terkait
-
Kini Hidup Glamor dengan Reino Barack, Ingat Lagi Amalan Syahrini Berangkatkan Umrah Tukang Sampah
-
Berkaca pada Korban First Travel, Ratusan Korban KSP Indosurya Minta Haknya Dipulihkan
-
Para Korban Dapat Tersenyum, Ini Fakta-fakta Aset First Travel yang Akan Dikembalikan ke Jemaah
-
Fakta-fakta Aset First Travel Dikembalikan ke Jemaah, Negara Tak Dirugikan
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
Terkini
-
Narasi Prabowo - Gibran Dua Periode Disorot: Orientasi Kekuasaan Jauh Lebih Dominan?
-
Imbas Pasutri di Cakung Ribut: Rumah Ludes Dibakar, Suami Dipenjara, Istri-Mertua Luka-luka!
-
Rocky Gerung Bongkar Borok Sistem Politik!
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!