Suara.com - Setelah menetapkan menjadi tersangka, penyidik Bareskrim Polri mengembangkan keterangan bos First Travel, Andika Surachman dan istrinya, Anniesa Desvitasari Hasibuan, mengenai adanya aset berupa restoran di Inggris.
"Cabang di Inggris itu bukan cabang, menurut tersangka, dia beli restoran di Inggris. Ini salah satu aset juga. Membeli aset dimana. Kita sedang lakukan pengecekan," kata Direktur Tindak Pidana Umum Brigadir Jenderal Herry Rudolf Nahak di Bareskrim Polri, gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (22/8/2017).
Menurut informasi, restoran tersebut dibeli Andika pada tahun 2016 dengan harga sebesar 700 ribu poundsterling
"Kalau nggak salah belinya 700 ribu poundsterling. Masih beroperasi," kata dia.
Herry belum dapat memastikan nama restoran tersebut.
Dalam kasus ini, polisi telah menyita barang bukti berupa lima mobil mewah, beberapa bangunan rumah, dan kantor.
"Aset-asetnya antara lain rumah di Sentul City, rumah di Kebagusan Jakarta Selatan, rumah di Cilandak Jakarta Selatan ini rumah kontrakan, kantor First Travel di Depok, kantor di TB Simatupang, kantor yang di Rasuna Said dan butik di Kemang. Butik ini usaha istrinya," kata dia.
Polisi juga menggandeng Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan untuk menelusuri aliran dana kasus dugaan penipuan dana calon jamaah haji yang dikelola First Travel.
"Ada sekitar 30 buku tabungan dengan nomor rekening masing-masing yang sedang kami cek, kami mintakan untuk ditelusuri PPATK," kata Herry.
Tag
Berita Terkait
-
Kini Hidup Glamor dengan Reino Barack, Ingat Lagi Amalan Syahrini Berangkatkan Umrah Tukang Sampah
-
Berkaca pada Korban First Travel, Ratusan Korban KSP Indosurya Minta Haknya Dipulihkan
-
Para Korban Dapat Tersenyum, Ini Fakta-fakta Aset First Travel yang Akan Dikembalikan ke Jemaah
-
Fakta-fakta Aset First Travel Dikembalikan ke Jemaah, Negara Tak Dirugikan
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO