Suara.com - Gerombolan teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyerukan anggota dan simpatisannya yang berada di Indonesia, pergi ke Marawi, Filipina, untuk melakukan “perang suci”.
Kepala kontraterorisme intelijen Kepolisian Diraja Malaysia, Ayob Khan Mydin Pitchay mengungkapkan, seruan ISIS tersebut disebar melalui video yang diunggah ke media sosial.
“Video sangat berbahaya, sebab bisa membangkitkan semangat ideologis pengikut mereka tak hanya di Indonesia, tapi juga Malaysia dan negara lain di kawasan Asia Tenggara untuk berperang di Marawi,” kata Ayob kepada Channel News Asia, Rabu (23/8/2017).
Menurut Ayob, video provokasi ISIS berbahaya. ”Video ini sangat kuat. Ini akan mengobarkan gairah dan mengilhami pengikut ISIS di Malaysia, Indonesia—seluruh Asia Tenggara—untuk pergi ke Filipina selatan guna melakukan jihad,” kata Ayob kepada Channel News Asia.
Dalam video yang dirilis bertepatan dengan empat bulan pertempuran di Marawi, ISIS berseru agar anggota serta simpatisannya bergabung dengan gerombolan Maute di kota itu.
Untuk memantik gairah berperang yang mereka anggap suci, ISIS memasukkan potongan adegan sekelompok pemuda membakar gereja dan menghancurkan salib serta patung Bunda Maria.
”Adegan hasutan itu bisa memantik kelompok fanatik dan tak memunyai pemahaman benar mengenai Islam untuk pergi berperang,” terangnya.
Selain itu, dalam video tersebut juga terdapat adegan seorang teroris yang teridentifikasi bernama Abul-Yaman membuat pernyataan seruan.
Yaman yang mengakui berada di medan pertempuran Marawi berseru, pengikut ISIS di Indonesia, Malaysia, Thailand, Brunei, dan Singapura untuk “hijrah” serta berjihad ke kota di selatan Filipina tersebut.
Ahmad Suaedy, aktivis Nahdlatul Ulama (NU) Indonesia dan juga Direktur Eksekutif Wahid Institute, mengutuk video tersebut dan menyebutnya sebagai provokasi berdasarkan kepercayaan sesat.
“Perdamaian di Asia Tenggara dan Asia Timur harus dijaga dan dipertahankan. Seharusnya, jihad di kawasan ini adalah berperang untuk menaikkan derajat perdamaian, bukan perang untuk permusuhan,” tegasnya.
Ia mengungkapkan, Marawi juga merupakan basis Islam toleran dan seluruh warga Muslim di sana hidup tenang bersama umat agama lain.
“Itu sebelum gerombolan teroris ISIS/Maute yang merupakan orang-orang asing datang menyerbu. Karenanya, kalau mau jihad, seharusnya ditujukan untuk mengembalikan kedamaian di Marawi,” tukasnya lagi.
Untuk diketahui, selama empat bulan peperangan antara Maute/ISIS dan pasukan gabungan Filipina, telah menewaskan sedikitnya 700 orang. Dari total tersebut, 528 di antaranya adalah teroris, 122 tentara Filipina, dan 45 warga sipil.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut