Suara.com - Nenek Elih (73) yang meninggal dunia dengan tangan kanan nyaris putus di pos Pemuda Pancasila, Jalan Lengkong Karya, RT 6, RW 2, Lengkong Karya, Serut Kota, Tangerang Selatan, merupakan korban salah sasaran pembalasan dendam.
"Nenek ini korban salah sasaran," kata Kapolres Tangerang Selatan Ajun Komisaris Besar Fadli Widianto, Selasa (29/8/2017).
Perkembangan terakhir penyelidikan kasus tersebut, polisi meringkus enam orang berinisial MMB (16), FSL alias KMG (21), MPRN alias MDR (39), RTO alias UBY (26), SMT alias MD, dan BCRI alias BR (18). Keenam orang ini sudah ditetapkan menjadi tersangka.
Fadli menduga kelompok tersebut tadinya ingin menyerang anggota PP. Apes bagi nenek Elih yang kebetulan sedang tidur di dalam pos yang didatangi para tersangka. Dia langsung disergap.
"Para tersangka mau meluapkan kemarahannya dengan menyasar anggota salah satu ormas, dan kebetulan nenek itu ada di sana sedang tidur," kata dia.
Sebelum melakukan penyerangan pada Minggu (13/8/2017), para tersangka berkumpul di dekat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Regency Graha Raya Bintaro, Tangerang Selatan. Setelah itu, mereka konvoi dengan sepeda motor ke posko PP.
"Pas mereka tahu ada orang di dalamnya, langsung diserang pakai golok. Karena gelap, mereka nggak lihat kalau yang diserang itu bukan anggota PP, tetapi nenek-nenek," kata dia.
Selain membunuh mengeroyok nenek Elih, tersangka juga merusak pos PP di daerah lain.
Usai kejadian itu, Fadli mengatakan petugas meminta keterangan pengurus Front Betawi Rempug Tangerang Selatan. FBR memastikan tidak ada anggotanya yang terlibat penyerangan.
"Kami sudah konfirmasi ke pengurus FBR Tangerang Selatan dan dipastikan mereka bukan anggota FBR, tapi hanya ngaku-ngaku," kata Fadli
Keenam tersangka ditangkap di beberapa lokasi berbeda dari tanggal 25 hingga 28 Agustus 2017. Selain mengamankan tersangka, polisi juga menyita barang bukti, di antaranya sebilah golok, tiga unit sepeda motor.
Para tersangka dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati atau hukuman 20 tahun penjara.
Polisi masih memburu tersangka lain yang diduga terlibat dalam kasus.
Tag
Berita Terkait
-
Ulasan Novel Bandit-Bandit Berkelas: Nasib Keadilan di Ujung Tanduk!
-
Ulasan Novel Tanah Para Bandit: Ketika Hukum Tak Lagi Memihak Kebenaran
-
Suzuki Bandit Kalah Ganteng, Pesona Hero Hunk 150 XTEC Bikin Kesengsem
-
Kronologi Penangkapan Bandit Bercelurit di Kebon Jeruk, Berawal dari Modus Beli Kontrasepsi
-
Bandit Negara Dilarang Kenyang Dalam Program Makan Bergizi Gratis
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Silsilah Keluarga Prabowo Subianto: Kakek Nenek Dimakamkan di Belanda
-
Pulang dari PBB, Prabowo Bawa Kabar Baik, Optimistis Solusi Gaza Segera Terwujud
-
Profil Nanik S Deyang: Petinggi BGN Nangis Bongkar Borok Politisi Minta Proyek MBG
-
Pendidikan Nanik S Deyang: Mantan Jurnalis yang Kini Jadi Petinggi Program MBG
-
Ironi di Muktamar X PPP; Partai Islam Ricuh, Waketum: Bagaimana Mau Mendapat Simpati Umat?
-
Kementerian BUMN Turun Kasta Jadi Badan, Bagaimana Nasib ASN dan Pegawainya?
-
Cara Ikut Daftar Komunitas Ojol Kamtibmas, Rekam Kejahatan Bonusnya Rp500 Ribu Per Orang
-
Baru Mendarat, Presiden Prabowo Langsung 'Sidang' Kepala BGN soal Keracunan MBG: Ini Masalah Besar!
-
Panggung Muktamar X PPP Berubah Jadi Ring Tinju, Sesama Kader Saling Serang di Depan Media
-
Drama Panas di Awal Muktamar X PPP: Adu Mulut 'Lanjutkan' vs 'Perubahan' Pecah Saat Mardiono Pidato