Suara.com - Direktur Penyidikan KPK Brigadir Jenderal Aris Budiman mengakui dirinya dilarang untuk datang ke acara rapat dengar pendapat umum dengan Panitia Khusus Angket KPK, Selasa (29/8/2017) malam.
"Saya, sepanjang karir saya ini untuk pertama kali saya membantah perintah pimpinan, sepanjang karir saya selama 29 tahun, dan saya tidak pernah membantah apapun dan saya lakukan," kata Aris dalam rapat.
Aris kemudian mengatakan, kalau dirinya sudah mengirim email dan menerangkan akan datang dalam rapat ini. Dia beralasan kedatangannya ini bukan untuk kepentingan pribadinya, tapi lembaga KPK yang merupakan harapan bangsa untuk memperbaiki negara. 
"Itu pertimbangan saya. Ini bukan sekedar masalah personal. Ini hal kepentingan bersama," kata dia.
Dia juga beralasan, kedatangannya ini bertujuan sebagai upaya menjadikan KPK lebih baik. Apalagi Aris juga merupakan seorang dosen yang punya tanggung jawab moral terhadap penegakan hukum dan idealisme.
"Karena saya dosen, saya mengajarkan kepada mahasiswa tentang penegakan hukum dan idealisme," kata dia.
"Berarti bapak ke datang ke sini berani mengambil resiko?" tanya Anggota Pansus Angket KPK Taufiqulhadi.
"Iya siap. Saya tidak menyesal," jawab Aris.
"Bila ditugaskan kembali ke polri?" kata Taufiqulhadi.
"Kalau mau mengeluarkan saya serahkan saja ke Pak Kapolri," jawab Aris.
"Kalau dipecat?" tanya Taufiqulhadi lagi.
"Saya siap. Namun saya tanyakan apakah salah saya memenuhi panggilan bapak-bapak ini. Toh MK saja belum memutuskan yang bapak-bapak lakukan ini salah," tutur Aris.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 
Terkini
- 
            
              Hadapi Musim Hujan, Pramono Pastikan Banjir Jakarta Bisa Surut Kurang dari 24 Jam
 - 
            
              Detik-detik Kecelakaan KA Bangunkarta di Prambanan Sleman: Tiga Orang Tewas
 - 
            
              Soal Polemik Whoosh, Puan: Jangan Terjadi Kerugian Negara Berlarut-larut
 - 
            
              Kena OTT, Gubernur Riau Abdul Wahid Masih Jalani Pemeriksaan di Gedung KPK
 - 
            
              Penguasa Orba Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan, Puan Maharani Ungkit Rekam Jejak Soeharto, Mengapa?
 - 
            
              Projo Siap Hapus Logo Jokowi, Gibran Santai: Itu Keputusan Tepat
 - 
            
              Geger Gubernur Riau Kena OTT KPK, Puan Maharani Beri Peringatan Keras: Semua Mawas Diri
 - 
            
              Jakarta Waspada! Inflasi Oktober Meroket: Harga Emas, Cabai, dan Beras Jadi Biang Kerok?
 - 
            
              UAS Turun Gunung Luruskan Berita OTT Gubernur Riau: Itu yang Betul
 - 
            
              Yakin Kader Tak Terlibat? Ini Dalih PKB Belum Ambil Sikap usai KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid