Suara.com - Presiden DPP Kongres Advokat Indonesia Indra Sahnun Lubis mengklaim, penyidik KPK pernah meminjam uang sebesar Rp5 miliar kepada kliennya Probosutedjo.
Uang tersebut dipinjam untuk menjebak pegawai Mahkamah Agung dalam operasi tangkap tangan. Namun, hingga kekinian, uang tersebut tidak pernah dikembalikan kepada Probosutedjo.
Hal tersebut diungkapkan Indra saat mengikuti rapat dengar pendapat umum dengan Panitia Khusus Angket KPK, di DPR, Jakarta, Kamis (31/8/2017).
"Jadi begini, orang MA, dia mau datang dan Pak Probo melaporkan ini ke KPK. 'Ini ada orang dari MA mau minta duit. Jumlahnya segini'. Nah, atas permintaan KPK, uang itu dipakai untuk menjebak orang MA itu, " kata Indra.
Ia menuturkan, uang tersebut erat terkait kasus hukum yang pernah menyeret adik mantan Presiden Soeharto itu, yakni korupsi dana reboisasi hutan tanam industri pada tahun 2006.
Dia menceritakan, skenarionya adalah uang tersebut disimpan di dalam kotak di tempat yang sudah ditentukan. Ketika orang MA yang disasar datang, KPK kemudian melakukan OTT.
Indra menerangkan, setelah kasus ini diproses hukum, bahkan sudah berkekuatan hukum tetap, uang tersebut tidak kunjung dikembalikan.
"Uangnya pernah diminta lagi, tapi tak dikembalikan. Bilangnya, 'nanti, nanti' dan sampai sekarang tak dikembalikan," tuturnya.
Anggota Pansus Angket KPK Mukhamad Misbakhun kemudian mempertanyakan cerita Indra ini. "Jadi, uang itu seakan-akan digunakan untuk menyuap MK?" tanya politikus Golkar itu.
Baca Juga: Dari Balik Penjara, Inilah Isi Surat Ahok untuk Najwa Shihab
"Cerita Pak Probo, aksi menyuap itu sebagai jebakan," jawab Indra.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM
 - 
            
              Onad Resmi Direhabilitasi: Bukan Pengedar, Ini Alasan BNNP DKI
 - 
            
              Budi Arie Merapat ke Gerindra? Muzani: Syaratnya Cuma Ini!
 - 
            
              Yusril: Pasal KUHP Lama Tak Lagi Efektif, Judi Online Harus Dihantam dengan TPPU
 - 
            
              Prabowo Setujui Rp5 Triliun untuk KRL Baru: Akhir dari Desak-desakan di Jabodetabek?
 - 
            
              Subsidi Transportasi Dipangkas, Tarif Transjakarta Naik pada 2026?
 - 
            
              Wacana Soeharto Pahlawan Nasional Picu Kontroversi, Asvi Warman Soroti Indikasi Pemutihan Sejarah