Suara.com - Ketua Umum Partai Golkar yang juga tersangka korupsi kasus e-KTP, Setya Novanto salat Idul Adha di kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggerek Neli Murni, Kemanggisan, Jakarta Barat, Jumat (1/9/2017). Sejumlah politikus Partai Golkar juga tampak hadir di tengah-tengah jamaah di Masjid Syajaratun Toyibah yang berada di dalam kompleks DPP Golkar.
Sejumlah politikus Partai Golkar itu, yakni Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar, Agung Laksono, Wakil Ketua Dewan Kehormatan, Akbar Tandjung, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham, dan beberapa anggota DPR Fraksi Partai Golkar.
"Alhamdulillah saya terimakasih kepada semua pihak khususnya bidang kerohanian karena mengumpulkan bantuan korban tahun ini yang jumlahnya 41 ekor dan terus masih ada yang dikirimkan," kata Novanto saat memberi sambutan singkat, Jumat (1/9/2017).
Usai melaksanakan Salat Id akan dilanjutkan dengan pemotongan hewan qurban di kantor DPP Golkar dan beberapa lagi akan disalurkan kepada Masyarakat sekita, RT/RW, kelurahan, kantor Polsek dan Koramil.
Novanto menyerahkan 50 ekor sapi kurban kepada salah satu warga. Secara simbolik ketua DPR serahkan seekor sapi berwarna putih cokelat kepada seorang warga yang diamanahi untuk menyembelih sekaligus membagikan kepada warga.
"Saya serahkan sapi ini untuk didistribusikan kepada masyarakat yang berhak menerima," kata Novanto.
Setelah Novanto, Idrus Marham juga menyerahkan secara simbolik sapi tersebut kepada orang yang sama. Begitupula dengan Wakil Ketua Dewan Kehormatan Golkar, Akbar Tandjung.
Idrus Marham menilai hikmah yang harus dipetik dari Idul Adha adalah berkorban tanpa harus mengorbankan pihak lain. Menurut dia, hal ini tidak hanya berlaku pada momentun hari raya kurban, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari, berangsa dan bernegara.
"Biasanya cenderung mementingkan kelompok dengan mengorbankan kepentingan bangsa. Makna Idul kurban, ketika untuk kepentingan bangsa, kepentingan kelompok harus kita tinggalkan," kata Idrus.
Baca Juga: Setya Novanto Pamer Prestasi DPR Selama 2017
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
Terkini
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta
-
Komnas HAM: Gelar Pahlawan Soeharto Cederai Sejarah Pelanggaran HAM Berat dan Semangat Reformasi
-
Ikut Terluka hingga Tulis Pesan 'DIE', Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Sengaja Ledakkan Kepala Sendiri?
-
Tak Hanya Warga Lokal: Terbongkar, 'Gunung' Sampah di Bawah Tol Wiyoto Berasal dari Wilayah Lain
-
5 Fakta Ngeri Istri Pegawai Pajak Diculik-Dibunuh: Pelaku Orang Dekat, Jasad Dibuang ke Septic Tank
-
Darurat Informasi Cuaca: DPR Nilai BMKG Telat, Minta 'Jurus Baru' Lewat Sekolah Lapang
-
'Tak Punya Tempat Curhat', Polisi Beberkan Latar Belakang Psikologis Pelaku Bom SMA 72 Jakarta
-
Roy Suryo Bantah Edit Ijazah Jokowi: Yang Seharusnya Tersangka Itu Orangnya
-
Wakil Ketua DPD RI: Capaian 50% Penerima Manfaat MBG Harus Menstimulasi Kemandirian Pangan Daerah