Suara.com - Kelompok Hamas, yang menguasai dan memerintah di Jalur Gaza pada Minggu 917/9/2017) mengumumkan telah membubarkan pemerintahannya dan bersedia untuk menggelar pemilihan umum. Langkah ini diambil Hamas sebagai upaya untuk mengakhiri konflik dengan kelompok Fatah pimpinan Presiden Mahmoud Abbas.
Pemilu legislatif terakhir Palestina digelar pada 2006 dan dimenangkan oleh Hamas. Tetapi pada 2007 Hamas dan Fatah terlibat dalam perang saudara singkat dan sejak itu Hamas menguasai Gaza.
Sejak 2011 kedua kelompok telah berusaha untuk mengakhiri konflik dan membentuk pemerintahan bersama di Gaza serta di Tepi Barat. Sayang upaya itu selalu gagal.
Pada 2014 kedua kelompok sepakat untuk membentuk pemerintahan rekonsiliasi nasional, tetapi meski sudah sepakat, pemerintahan bayanagan Hamas masih terus memerintah di Gaza.
Pada hari ini dalam pernyataan resminya Hamas mengatakan telah membubarkan pemerintahan bayangannya di Gaza dan mengizinkan pemerintahan rekonsiliasi beroperasi di Gaza. Hamas juga sepakat untuk menggelar pemilu dan melakukan perundingan dengan Fatah.
Mahmoud Aloul, pejabat senior Fatah mengaku senang dengan langkah Hamas itu.
"Jika ini memang pernyataan Hamas, maka ini adalah sinyal positif. Kami dari pergerakan Fatah sudah siap mengimlemetasikan rekonsiliasi," kata Aloul.
Fatah sendiri selama ini terus berusaha menekan Hamas di Gaza. Abbas, misalnya, telah memangkas pembayaran tagihan listrik Gaza kepada Israel. Alhasil warga Gaza hanya bisa menikmati listrik selama empat jam sehari.
Adapun pengumuman Hamas ini belum dikomentari oleh Abbas, yang sedang berada di New York untuk menghadiri Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa. (Reuters)
Berita Terkait
-
Felix Siauw Ungkap Kabar Dunia yang Terlewatkan Akibat Isu di Indonesia: Eskalasi Genosida di Gaza
-
Wanda Hamidah Niat Berlayar ke Gaza, Tertahan di Tunisia karena Teror Drone
-
Pendiri Es Krim Ben & Jerry's Kecam Unilever: Ini Bukan Lagi Merek yang Kami Bangun
-
Akses Masuk ke Gaza Terhambat, Wanda Hamidah Sebut Ratusan Aktivis Terpaksa Tidur di Pelabuhan
-
Niat Berlayar ke Gaza Tapi Diteror Drone, Wanda Hamidah dan Ratusan Aktivis Tertahan di Tunisia
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Menteri dan Anggota DPR Malaysia Terima Surat Ancaman, Pelaku Minta Tebusan 100.000 Dolar AS
-
Gus Yaqut Terima Aliran Dana Korupsi Haji Rp1 Triliun Lewat Perantara?
-
Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
-
Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
-
Pemda NTB Diminta Segera Pulihkan Kondisi dan Aktifkan Siskamling oleh Wamendagri
-
Roy Suryo Bawa 'Jokowis White Paper' ke DPR, Ijazah SMA Gibran Disebut 'Dagelan Srimulat'
-
Laskar Cinta Jokowi Sebut Pergantian Kapolri Listyo Bisa Jadi Bumerang, Said Didu: Makin Jelas
-
TNI Nyatakan Terbuka Bekerja Sama dengan Tim Investigasi Kerusuhan Agustus
-
Gempar Ciracas! Mahasiswi Ditemukan Tewas Mengenaskan di Indekos, Terduga Pelaku Masih Bawah Umur
-
Terungkap! Kopda FH, Oknum TNI Jadi Otak Pembunuhan Sadis Kacab Bank BUMN, Motifnya Segepok Uang