Suara.com - Wakil Presiden M Jusuf Kalla memberikan kuliah umum di Universitas Columbia New York tentang radikalisme dan kebhinnekaan di Indonesia. JK bercerita tentang berbagai konflik yang menyinggung keagamaan dan etnis masa lalu.
"Tidak ada negara yang seperti Indonesia, dengan jumlah penduduk nomor empat di dunia dengan berbagai etnis, suku dan budaya serta tersebar dalam berbagai pulau, tetapi saling menghormati " kata Wapres M Jusuf Kalla saat memberikan kuliah umum di Universitas Columbia, New York Amerika Serikat, Jumat (22/9/2017) waktu setempat.
Lebih lanjut Wapres menjelaskan hal itu terjadi karena di Indonesia sejak dahulu hidup dalam harmoni "Kami memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika, meski berbeda-beda tapi tetap satu " kata Wapres.
Wapres menjelaskan perbedaan agama tidak menjadi masalah. Wapres menjelaskan jika mendengar ada beberapa konflik di Indonesia persoalannya bukan karena agama, tetapi karena kesenjangan, bahkan soal demokrasi atau politik.
Wapres menjelaskan kasus di Poso atau Ambon terjadi konflik justru karena demokrasi. Sebelumnya pemimpin di wilayah tersebut ada harmoni antarumat beragama. Jika kepala daerahnya Muslim, maka wakilnya non-Muslim. Dan begitu pula sebaliknya.
"Namun tiba-tiba setelah demokrasi maka pemenang mengambil semua. Pasangan kepala daerah bisa tidak menghiraukan harmoni tersebut, yang mayoritas mengambil semuanya," kata Wapres.
Sementara terkait radikalisme dan terorisme, Wapres menegaskan bahwa hal itu terjadi di negara-negara gagal.
"Terorisme dan radikalisme datang dari negara-negara gagal, karena mereka merasa tidak ada harapan. Begitu mudah dijanjikan masuk surga, mereka dengan senang hati melakukannya," kata Wapres.
Saat ini di Indonesia telah dilakukan program de-radikalisasi terhadap lebih dari 10.000 mantan teroris yang dipenjara di 72 penjara di seluruh Indonesia. (Antara)
Baca Juga: Tangkal Radikalisme dari Keluarga
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Profil Dony Oskaria, Plt Menteri BUMN Pilihan Prabowo yang Hartanya Tembus Rp 29 Miliar
-
Polisi Bongkar Modus Lempar Bola Komplotan Copet di Halte TransJakarta, Begini Praktiknya!
-
Sudah Komitmen, Mensesneg Sebut Mahfud MD Bakal Diajak Gabung ke Tim Reformasi Kepolisian
-
BREAKING NEWS! Prabowo Tunjuk Dony Oskaria Jadi Plt Menteri BUMN Gantikan Erick Thohir
-
Jalur Tol Gratis dari Gerbang Tol Fatmawati 2 Kurangi Macet 24 Persen, Bakal Dibuka hingga Oktober?
-
Bantah Aktivis Syahdan Husein Mogok Makan di Tahanan, Polisi Tunjukkan Bukti Ini!
-
Warning dari Senayan Buat Erick Thohir: Boleh Rangkap Jabatan, Tapi....
-
Nasib Wali Kota Prabumulih Buntut Ulah Anak: Disemprot Kemendagri, LHKPN Diubek-ubek KPK
-
Imbas Ramal Prabowo Rombak Kabinet, Rocky Gerung Curhat Banjir Protes Publik: Reshuffle Terburuk!
-
Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!