Suara.com - Bocah berusia 11 tahun asal Austria menulis surat untuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Paula, nama si bocah itu, meminta Trump bersama pemimpin dunia lainnya agar mencari solusi atas masalah perubahan iklim.
"Tuan Presiden, perubahan iklim itu nyata ... Kami hanya memiliki satu planet bumi," kata Paula dalam suratnya seperti dilansir dari laman Time of India.
Surat Paula disampaikan secara pribadi kepada Trump melalui perantara Presiden Austria Alexander Van der Bellen.
"Alexander Van der Bellen menyerahkan surat tulisan tangan itu kepada Donald Trump saat acara Meet and Greet kepala negara dan pemerintah di Sidang Umum PBB," Kurier.at melaporkan.
Penampakan surat Paula diunggah Alexander Van der Bellen melalui akun Facebook-nya. Postingan itu telah dibagikan 852 kali dan mendapat "like" lebih dari 9 ribu orang.
Berikut isi surat Paula setelah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia:
"Bapak Presiden yang terhormat,
Nama saya Paula, saya berusia 11 tahun dan saya tinggal di Austria.
Baca Juga: Ledakan di Bandar Lampung, Polisi Amankan 4 Orang
Saya menulis surat untuk Anda, karena saya memiliki sesuatu yang penting untuk dikatakan. Saya akan senang jika Anda bisa meluangkan waktu sejenak.
Bapak Presiden, perubahan iklim itu nyata. Semua orang bisa melihatnya di seluruh dunia. Saat perubahan iklim terjadi, kita semua terpengaruh. Kamu dan aku. Orang-orang di Amerika Serikat, di Austria, Cina, Norwegia, di kota-kota besar dan di pulau-pulau kecil.
Anda dan pemimpin dunia lainnya - Tolong bekerja sama untuk menemukan solusi terhadap perubahan iklim ini.
Sekarang adalah waktunya untuk menyelamatkan masa depan kita. Kami hanya memiliki satu planet bumi.
Terima kasih telah membaca surat saya, Pak Presiden,"
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO