Suara.com - Kepolisian Daerah Lampung mengamankan empat orang terkait ledakan di Jalan Bung Tomo, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Kota Bandar Lampung, Minggu (24/9/2017).
"Untuk sementara kami amankan empat orang masih sebagai saksi," kata Wakapolda Lampung Komisaris Besar Agnesta Romano Yoyol, Minggu malam.
Dia mengatakan,keempat orang yang masih dinyatakan sebagai saksi itu adalah MZ selaku pemilik rumah, A sebagai anaknya, serta A dan Y istrinya.
Ia mengakui belum bisa memastikan apakah ledakan tersebut ada kaitannya dengan bahan peledak dan jaringan teroris.
"Saya belum bisa sebutkan secara rinci, apakah itu peledak atau bukan, karena kami masih dalami apa yang menyebabkan ledakan dan bahan-bahan yang diamankan oleh petugas," terangnya.
Informasi yang dihimpun, petugas kepolisian telah mengamankan barang bukti seperti sulfur, urea, potasium, dan bahan-bahan kimia lainnya, akan tetapi pihak kepolisian membantah temuan tersebut.
Petugas juga turut melakukan pemeriksaan di rumah MZ lainnya yang ada di Jalan Ikan Sepat, Kelurahan Pesawahan, Kecamatan Teluk Betung Selatan.
Sebelumnya, diduga tabung gas meledak di sebuah rumah Jalan Bung Tomo, Kecamatan Tanjung Karang Barat sehingga mengakibatkan satu orang mengalami luka bakar bernama Aulia Suryani (42).
Rumah tersebut milik MZ (55), dan ledakan tersebut diduga karena tabung gas.
Baca Juga: Jack Wilshere Ogah Teken Kontrak Baru di Arsenal
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.35 WIB, dengan keadaan rumah hanya dihuni oleh empat orang, sedangkan MZ sedang di luar rumah.
Istri MZ mengalami luka di bagian leher sebelah kiri dan tangan kanan, sedangkan anaknya tiga orang sedang berada di luar rumah, sehingga tidak mengalami apa-apa.
Salah satu tetangga korban Dwi mengatakan, pada saat kejadian dirinya tengah menidurkan bayinya, kemudian mendengar suara ledakan.
"Tadi saya kaget suara ledakannya sangat keras, saya pikir rumah roboh atau mobil nabrak," tuturnya.
Setelah mendengar suara tersebut, dirinya langsung ke luar untuk melihat apa yang meledak pada saat itu tidak melihat adanya api namun ada asap yang ke luar dari rumah Aula.
"Melihat adanya asap yang keluar dari rumah tersebut, warga langsung berusaha mendobrak rumah Aulia," jelasnya.
Berita Terkait
-
Duar! Ledakan Keras di Bandar Lampung Gemparkan Warga
-
RSUAM Bantah Telantarkan Jenazah Bayi yang Dibawa Pakai Angkot
-
Kronologi Mayat Bayi Berlin Ditelantarkan RS hingga Dibawa Ibunya
-
Delvi, Pasien BPJS yang Bawa Pulang Jenazah Bayinya Pakai Angkot
-
Tak Bisa Sewa Ambulans, Devi Nangis Pangku Jenazah Bayi di Angkot
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana