Pengacara Tommy Soeharto, Erwin Kello (kiri) [suara.com/Nikolaus Tolen]
Banyak akun media sosial yang mencatut nama putra mantan Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, untuk menyebarkan pesan-pesan yang bisa mempengaruhi situasi politik.
"Banyak akun palsu yang disertai kadang ujaran kebencian dan berita hoax. Itu tidak benar. Masih banyak yang berseliweran," kata pengacara Tommy, Erwin Kello, di gedung Granadi, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (5/10/2017).
Erwin Kello siang tadi menyelenggarakan konferensi pers untuk mengklarifikasi akun-akun yang mengatasnamakan Tommy untuk menyebarkan pesan seakan-akan Tommy punya agenda politik di pilpres 2019.
Menurut Erwin motif akun-akun medsos yang mencatut nama Tommy bermacam-macam. Pertama, motif ekonomi. Akun ini untuk mencari sumbangan lewat yayasan tertentu.
"Cara berikutnya adalah mengatakan sudah banyak followernya. Misalnya ada satu yang sudah banyak followernya, lantas bilang wani piro, saya sudah punya follower 60 ribu, mau berapa, seakan-akan kumpulin follower mau dijual followernya itu," kata Erwin.
Motif kedua yaitu politik. Ini bersifat individu. Artinya, memakai nama Tommy untuk mengkritik pejabat atau pemerintah.
"Misalnya dia benci sama pemerintah atau kepada pejabat A, dia memakai nama beliau (Tommy), tentu gaungnya kan lebih besar, dari pada (nama ) dia yang bukan siapa-siapa. Dia bikin akun Tommy Soeharto mengkritik si A, begini-begini, brengsek misalnya, kan gaungnya kan lebih ada. Motif-motif seperti ini yang ada selama ini kita pahami dan kita tahu," kata Erwin.
Tommy lewat pengacara tidak tinggal diam.
"Pada Agustus 2015. Kita sudah kirim surat ke Facebook dan Twitter untuk menutup akun-akun palsu itu, kedua, kita mensomasi beberapa orang pihak dan ormas, kita laporkan ke polisi, lalu menggugat ke pengadulan. Tapi apa yang kita lakukan tidak terekspose," katanya.
"Buktinya tadi Garuda 2010. Sejak 2010 beliau sudah keberatan dengan tulisan-tulisan yang tidak benar itu, makanya digugat sampai ke MA (Mahkamah Agung) kan, dan belia benar. Tapi tindakan atau kritikan terhadpa akun-akun palsu itu sudah lama diajukan, cumakan tidak terekspose dengan baik," Erwin menambahkan.
Erwin berharap kalangan media jangan pernah mengutip statement Tommy lewat media sosial. Erwin berharap media yang sudah terlanjur mengutip akun palsu untuk segera meralat.
"Jadi media jangan mengutip akun palsu. Karena ada beberapa media yang mengutip sumbernya dari medsos. Ada beberapa kasus yang terus dimuat padahal sudah dibantah. Terakhir di Wikipedia berita beliau terlibat kasus Roll Royce. Kalau sudah ada bantahan tentu nggak perlu lagi dipertimbangkan untuk dimuat," kata Erwin.
"Banyak akun palsu yang disertai kadang ujaran kebencian dan berita hoax. Itu tidak benar. Masih banyak yang berseliweran," kata pengacara Tommy, Erwin Kello, di gedung Granadi, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (5/10/2017).
Erwin Kello siang tadi menyelenggarakan konferensi pers untuk mengklarifikasi akun-akun yang mengatasnamakan Tommy untuk menyebarkan pesan seakan-akan Tommy punya agenda politik di pilpres 2019.
Menurut Erwin motif akun-akun medsos yang mencatut nama Tommy bermacam-macam. Pertama, motif ekonomi. Akun ini untuk mencari sumbangan lewat yayasan tertentu.
"Cara berikutnya adalah mengatakan sudah banyak followernya. Misalnya ada satu yang sudah banyak followernya, lantas bilang wani piro, saya sudah punya follower 60 ribu, mau berapa, seakan-akan kumpulin follower mau dijual followernya itu," kata Erwin.
Motif kedua yaitu politik. Ini bersifat individu. Artinya, memakai nama Tommy untuk mengkritik pejabat atau pemerintah.
"Misalnya dia benci sama pemerintah atau kepada pejabat A, dia memakai nama beliau (Tommy), tentu gaungnya kan lebih besar, dari pada (nama ) dia yang bukan siapa-siapa. Dia bikin akun Tommy Soeharto mengkritik si A, begini-begini, brengsek misalnya, kan gaungnya kan lebih ada. Motif-motif seperti ini yang ada selama ini kita pahami dan kita tahu," kata Erwin.
Tommy lewat pengacara tidak tinggal diam.
"Pada Agustus 2015. Kita sudah kirim surat ke Facebook dan Twitter untuk menutup akun-akun palsu itu, kedua, kita mensomasi beberapa orang pihak dan ormas, kita laporkan ke polisi, lalu menggugat ke pengadulan. Tapi apa yang kita lakukan tidak terekspose," katanya.
"Buktinya tadi Garuda 2010. Sejak 2010 beliau sudah keberatan dengan tulisan-tulisan yang tidak benar itu, makanya digugat sampai ke MA (Mahkamah Agung) kan, dan belia benar. Tapi tindakan atau kritikan terhadpa akun-akun palsu itu sudah lama diajukan, cumakan tidak terekspose dengan baik," Erwin menambahkan.
Erwin berharap kalangan media jangan pernah mengutip statement Tommy lewat media sosial. Erwin berharap media yang sudah terlanjur mengutip akun palsu untuk segera meralat.
"Jadi media jangan mengutip akun palsu. Karena ada beberapa media yang mengutip sumbernya dari medsos. Ada beberapa kasus yang terus dimuat padahal sudah dibantah. Terakhir di Wikipedia berita beliau terlibat kasus Roll Royce. Kalau sudah ada bantahan tentu nggak perlu lagi dipertimbangkan untuk dimuat," kata Erwin.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Calon Mantu Tommy Soeharto, DJ Patricia Schuldtz Keturunan Mana?
-
Biodata dan Profil DJ Patricia Schuldtz yang Dilamar Darma Mangkuluhur
-
Profil DJ Patricia Schuldtz, Calon Menantu Tommy Soeharto yang Bertunangan dengan Darma Mangkuluhur!
-
Siapa Ibu dari Darma Mangkuluhur? Ini Profil Mantan Istri Tommy Soeharto
-
Seberapa Besar Kekayaan Darma Mangkuluhur? Ini Jabatan Mentereng Anak Tommy Soeharto
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
KPK Lamban Ungkap Tersangka Korupsi Gubernur Riau, Apa Alasannya?
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG