Suara.com - Elektabilitas Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono berada di peringkat ketiga survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting.
Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan mengatakan, jika mengacu pada UU, masa jabatan presiden maksimal hanya dua periode atau 10 tahun. Menurut dia, nama SBY masih membayang-bayangi Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto karena publik belum memiliki calon alternatif.
"Nama SBY muncul lagi itu menunjukkan bahwa masyarakat kita belum punya alternatif pemimpin. Memang idealnya (presiden yang sudah dua periode) nggak bisa nyalon lagi, tapi masih disebut masyarakat," ujar Djayadi di Jalan Cisadane, nomor 8, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2017).
Menurutnya, sampai saat ini masyarakat masih mencari calon presiden alternatif yang akan berlaga di Pilpres 2019, selain Jokowi dan Prabowo.
Hasil survei SMRC, posisi pertama masih ditempati petahana Joko Widodo 45,6 persen, Prabowo 18,7 persen, SBY 3,9 persen, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri 1,9 persen.
Kemudian Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo 1,8 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 1,8 persen, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 1,7 persen, Anies Baswedan 1,6 persen, dan Gatot Nurmantyo 1,3 persen.
Meski nama Agus masuk dalam survei tersebut, Djayadi mengatakan, elektabilitas mantan Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kemuning TNI itu masih rendah. Dan dirasa sulit jiga berhadapan dengan calon petahana.
"Agus masuk tapi angkanya di bawah dua persen, sehingga sangat rendah. SBY saja tiga persen. Calon lainnya angkanya masih di bawah dua persen semua," kata Djayadi.
"Bayangkan jika mantan presiden yang nggak bisa nyalon lagi berada pada posisi nomor 3. Artinya, masyarakat belum punya alternatif pemimpin," ujarnya.
Baca Juga: Survei SMRC: Jokowi Teratas, Gatot Nurmantyo Terbawah
Survei ini dilakukan pada 3-10 September 2017. Dari 1.057 responden, margin of error survei ini kurang lebih 3,1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
Masih Sebatas Usulan, Menteri HAM Ternyata Belum Sampaikan ke DPR soal Lapangan Demo
-
Integrasi Data dengan Dukcapil Percepat Proses Layanan BRI
-
Giliran Gen Z Timor Leste Demo! Dipicu Pembelian Toyota Prado untuk Anggota DPR
-
Bursa Calon Menko Polkam: Sjafrie, Hadi, Tito, hingga Dudung, Siapa Pilihan Prabowo Gantikan BG?
-
Pemerintah Punya Target Besar, 8 Paket Kebijakan Ekonomi Jadi 'Jurus' Capai Pertumbuhan 5,2 Persen
-
Koalisi RFP: Draf RUU KUHAP Justru Jadikan Polisi 'Super Power', Harus Dibatalkan
-
Heboh Akun Instagram Tunjukkan Gaya Flexing Pejabat dan Keluarganya, Asal-Usulnya Dipertanyakan
-
Ustaz Khalid Basalamah Kembalikan Uang ke KPK, Terjebak Pusaran Korupsi Kuota Haji?
-
Kemensos Buka 'Pintu Ampun' 600 Ribu Rekening Bermasalah Bisa Terima Bansos Lagi, Ini Syaratnya
-
Interflour Gandeng Sekolah Vokasi IPB, Cetak Profesional Kuliner dan Bongkar Tren Kue Artistik 2025