Suara.com - Dwi Hartanto, mahasiswa doktoral di Technisse Universiteit Delft Belanda, yang selama ini disebut-sebut sebagai penerus Bacharuddin Jusuf Habibie terkait kejeniusan dan keahlian di bidang teknologi serta kerdirgantaraan, ternyata melakukan banyak kebohongan besar.
Berbagai kebohongan mengenai keahlian dan prestasinya tersebut disebut-sebut mempermalukan dunia keilmuan dan diaspora Indonesia yang menjadi ilmuwan di berbagai negara.
Salah satu kebohongan besar yang terungkap adalah, klaim Dwi bahwa dirinya pernah secara khusus dihubungi Presiden ketiga RI BJ Habibie untuk bertemu membahas teknologi kedirgantaraan dan roket.
Dalam sebuah acara talkshow di stasiun televisi swasta nasional Indonesia, Dwi sempat mengatakan undangan dari BJ Habibie itu berkat prestasinya di bidang antariksa.
Habibie, klaim Dwi kala itu, tertarik dengan dirinya dan mengajak bertemu pada Desember 2016. Bahkan, Dwi pernah mengunggah foto dirinya bersama Habibie yang diklaim dipotret seusai persamuhan tersebut.
Saat bertemu Habibie, Dwi juga mengatakan pernah ditawarkan pindah kewarganegaraan oleh pemerintah Belanda karena keahlian dirinya di banyak bidang.
Dwi mengklaim, tawaran pindah kewarganegaraan itu diutarakan Belanda karena tertarik terhadap riset dirinya tentang jet tempur eurofighter.
Tapi sejak Sabtu (7/10/2017), melalui surat bermaterai yang diunggah ke laman daring Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Delft, Dwi mengakui semua itu bohong.
Melalui surat itu ia mengakui, bukan Habibie, melainkan dirinyalah yang meminta bertemu begawan teknologi Indonesia tersebut.
Baca Juga: Warga Marah Lihat Rekonstruksi Pembunuhan Pasutri Bos Garmen
"Tidak benar bahwa Bapak BJ Habibie yang meminta untuk bertemu. Sebelumnya saya telah meminta pihak KBRI Den Haag agar dipertemukan dengan Bapak BJ Habibie," tulis Dwi.
Hal yang sama juga mengenai risetnya tentang jet tempur dan tawaran Belanda agar dirinya pindah kewarganegaraan, semua itu bohong.
Pada 2 Oktober, Profesor Urban Studies and Planning Savannah State Universtiy, Deden Rukmana, ternyata sudah lebih dulu membongkar kebohongan Dwi mengenai hal tersebut.
Melalui akun Facebook pribadinya, Deden mengungkapkan menaruh curiga terhadap pernyataan-pernyataan Dwi saat diundang acara talkshow stasiun televisi nasional tersebut.
“Saya akhirnya mengontak seorang pengurus i-4 yang dekat dengan keluarga mantan Presiden BJ Habibie, yang telah lama saya kenal. Saya menanyakan tentang pertemuan antara Habibie dengan Dwi Hartanto. Dari perbincangan saya ini dikabari, pertemuan tersebut bukanlah atas permintaan Habibie,” tulisnya.
Selain itu, pertemuan informal tersebut juga tidak hanya diikuti Dwi, melainkan banyak orang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!