Suara.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil telah mengklarifikasi isu larangan angkutan berbasis online di kawasan Jawa Barat.
Melalui Instagram, tulisan Ridwan Kamil setidaknya memberikan harapan bagi masyarakat yang memilih angkutan online karena dirasa nyaman, murah dan lebih tepat waktu.
“Terkait isu angkutan online, mari menyimak dengan jernih, karena menyangkut banyak pihak yang terdampak,” tulis Ridwan mengawali, Kamis (12/10/2017).
Kemudian, Ridwan menulis empat poin penting terkait keputusan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat yang telah menghentikan sementara angkutan online.
Berikut penjelasannya:
1. Kemajuan Teknologi pada dasarnya tidak bisa dihentikan. seperti halnya hape menggantikan wartel. WA/BBM perlahan menggantikan sms. Interuptif economy ini pengaturan regulasinya adalah kewenangan pusat bukan level teknis pemda tingkat 2.
2. Keputusan kemarin adalah keputusan Dishub Propinsi Jawa Barat, yang memberi dampak tidak hanya Kota Bandung tapi 26 Kota/ Kabupaten lainnya juga. Tugas kami sesuai hirarki pemerintahan adalah mensosialisasikan kepada semua pihak di level kota/kab masing2
3. Pemerintah Kota Bandung sudah dan terus menyampaikan masukan-masukan dari warga terkait dinamika ini agar dicermati dengan bijaksana oleh pihak propinsi dan pemerintah pusat selaku pemegang kebijakan. Sehingga tidak ada pihak2 yang dirugikan.
4. Sambil menunggu keputusan pemerintah pusat terkait angkutan online yang peraturannya dibatalkan Mahkamah Agung, mari kita menyesuaikan diri dengan cara yang baik dan tetap menjaga kondusifitas kota.
Baca Juga: Golkar Tawarkan Dedi Mulyadi Jadi Wakil Ridwan Kamil
Hatur Nuhun.
Sisi lain, di kolom komentar begitu ramai warganet yang menyuarakan rasa kecewa angkutan berbasis online sementara dihentikan di kawasan Bandung.
Berikut suara dari warganet:
derimfauzi: "Lagian juga sekarang banyak mahasiswa yang mulai mengisi waktu luang untuk bekerja menjadi driver transportasi online."
eulissukmiatiningsih: "Mdh2an kang... keptususan yg bijak bkn u kepentingan pribadi apalagi intrik politik..."
kataceris: "pak angkutan umum kebykan pak dikurangin aja bkin macet sebnarnya, kesal. biar aman gak usah ada angkot aja. bis umum aja tiap daerah. bikin pusing demo2 sakilang masih byk juga yg naik angkot tetep aja supir supirnya begitu, bis lbh murah. supirnya juga gak galak2 ini mag uda naek angkot ngetem lamaa, trus ada yg supirnya mabok, ugal ugalan, turunin penumpang. yah iyah aja mending pk gojek atw grap. seenaknya supir angkutan umum pak."
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis