Suara.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberikan penghargaan kepada 43 anggota Polri dan 2 anggota Tentara Nasional Indonesia yang berprestasi. Mereka dianggap bekerja melibihi tugas dalam mendorong kemajuan Polri.
Pemberian penghargaan itu dilakukan di Gedung Rupatama Mabes Polri, di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (13/10/2017).
"Hari ini sangat membahagiakan karena 43 polisi dan dua TNI saya beri penghargaan karena melaksanakan tugas dan mengukir prestasi melebihi panggilan tugasnya," kata Tito di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan.
Penghargaan diberikan Tito, kepada 43 anggota Polri yang berasal dari berbagai daerah yakni Kalimantan Tengah, Jawa Barat, Papua, Sumatera Barat, Riau, Suamtera Utara, Maluku, dan Papua.
Prestasi yang dicapai 43 Anggota Polri bermacam - macam yakni ada yang mengungkap kasus Narkotika, perampokan, ataupun membantu warga yang tidak mampu.
Salah satu anggota Polri yang mendapatkan penghargaan yakni Anggota Bhabinkamtibmas Polisi Resor Solok Kota, Sumatera Barat, Brigadir Kepala Mai Hendri.
Hendri menceritakan kisahnya membantu pasangan suami istri yang sudah tua bernama Samuni (85) dan Saniar (67) yang tinggal disebuah gubuk tidak layak huni, warga desa Nagari Indudur, Kecamatan IX Koto Sungai Lasi, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Hendri mengatakan Samuni dan Saniar tinggal bersama enam ekor bebeknya di sebuah gubuk ukuran sekitar 3x5 meter.
"Pak Samuni dan Ibu Saniar rumahnya cukup miris itu awal saya lihat. Ini yang buat saya berpikir bagaimana bisa membantu kedua orang tua ini," kata Hendri di Mabes Polri, usai mendapat penghargaan.
Saat itu, Hendri mebcoba membantu pasutri yang juga sudah cukup tua. Apalagi ditambah Samuni penglihatan kedua matanya sudah tidak dapat melihat. Maka itu, Hendri terketuk hatinya membantu pasangan pasutri dengan membangun rumah dengan hasil uang tabungannya selama 4 tahun.
"Saya punya usaha kecil ternak bebek," ujar Hendri.
Uang tabungan selama empat tahun pun Hendri ikhlaskan dari usaha ternak bebek tersebut.
"Hati saya terketuk. Saya juga dari keluarga miskin, tidak dari kalangan atas. Itu juga bagaimana berpikir kalau ada uang bisa berbagi sama," kata Hendri.
Hendri enggan menyebutkan jumlah uang yang diberikan unyuk membantu pembangunan rumah untuk pasutri. Baginya, untuk dapat membeli bahan bangunan sudah cukup. Dengan untuk membangun rumah layak semipermanen berukuran 4x7 meter.
Ternyata perjuangan Hendri membantu pasutri, mendapat dukungan masyarakat sekitar. Sehingga masyarakat turut membantu pembangunan rumah pasutri yang berada di perbukitan.
Dalam pembangunan rumah, Hendri juga melaporkan tugasnya kepada Kapolsek IX Koto Sungai Lasi, Ajun Komisaris Polisi Afrides Roema dan Kapolres Solok Kota, Ajun Komisaris Besar Polisi Donny Setiawan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu