Suara.com - The International Association of Religion Journalist, Serikat Jurnalis untuk Keberagaman menyelenggarakan Conference on Religion Journalism bertajuk Reporting Religion in Asia di Universitas Multimedia Nusantara pada 17 - 19 Oktober 2017.
Konferensi menghadirkan jurnalis yang berasal dari berbagai negara dan pernah memberitakan isu agama.
Konferensi sesi pertama para jurnalis membahas tentang bagaimana konflik terjadi di negara masing-masing dan bagaimana media menyikapinya serta memberitakannya.
Jurnalis asal Pakistan yang juga pendiri IARJ, Waqar Gillani, menceritakan bagaimana media di negaranya menyikapi isu agama.
Negara Pakistan merupakan negara dengan mayoritas agama Islam (90 persen), sedangkan 10 persen lainnya beragama Buddha dan Kristen.
Waqar mengatakan negaranya belajar banyak dari negara Indonesia yang begitu beragam.
"Media di Pakistan juga harus belajar terkait keberpihakan media, bukan hanya tentang bagaimana menyikapi keberagaman. Dikarenakan jika terdapat konflik agama di negara Pakistan, maka media akan berpihak kepada agama mayoritas. Yang seharusnya pemberitaan harus sesuai dengan kenyataannya, dan warga juga akan mengkritik berita yang tidak sesuai dengan pendapat keagamaan mereka, walaupun pada akhirnya akan dibicarakan secara baik-baik," katanya.
Bukan hanya terjadi pada negara dengan mayoritas agama Islam, di negara Filipina yang mayoritas penduduk beragama Kristen juga terjadi hal yang sama.
Freelancer Filipina, Isabel Templo, menceritakan di negaranya gereja merupakan salah satu institusi yang mempunyai suara yang sering didengar masyarakat, selain media. Jadi, jika gereja melakukan kesalahan, mereka dapat melakukan cover terhadap masalah tersebut.
Pemimpin Redaksi radio KBR Citra Dyah Prastuti menceritakan kasus yang terjadi di Indonesia. Dia mengambil contoh kasus penistaan agama yang dituduhkan kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Citra mengatakan ada beberapa media yang memberitakan kasus penistaan agama melalui angle yang berbeda. Misalnya, ada stasiun televisi yang memihak Ahok dan menayangkan bagaimana demonstran yang mayoritas beragama Islam berlaku anarkis.
"Sedangkan yang tidak berpihak akan menampilkan bagaimana warga muslim menegakkan hukum agama mereka sendiri," kata dia.
Keberagaman
Asia mempunyai banyak keberagaman. Mulai dari agama, suku, dan kebudayaan.
Indonesia mempunyai enam agama besar dan mempunyai banyak sekali suku dan budaya. Semua agama dan suku hidup berdampingan, akan tetapi tidak menutup kemungkinan terjadinya konflik antar agama.
Jurnalis sekarang mempunyai tantangan untuk memberitakan berita agama dengan benar, tidak ada diskriminasi dan tidak ada keberpihakan. Jurnalis harus mengerti agama dan budaya yang sedang diberitakan.
Media harus menyadari bahwa berita terkait agama harus dibuat secara serius. Media bukan menjadi salah satu masalah, atau yang membawa masalah, akan tetapi menjadi sebuah solusi dari pemberitaan tersebut.
Tujuan utama dari konferensi ini untuk memberitahukan bahwa pemberitaan agama di media itu penting karena mempunyai dampak yang besar, selain itu dengan adanya konferensi ini diharapkan dapat memberikan pelatihan khusus kepada jurnalis untuk dapat lebih baik dalam pemberitaan terkait agama.
"Jurnalisme agama ini paling tidak kalau pun belum bisa secara faktual mempersatukan, tapi meningkatkan saling pengertian," kata Rektor Universitas Multimedia Nusantara Ninok Leksono. (Julistania)
Tag
Berita Terkait
-
Bungkam Saat Ditanya Soal Kasus, Bupati Lampung Tengah Malah Goda Jurnalis Saat Diborgol
-
JK Hingga Jurnalis Korban Pengeroyokan Terima Anugerah Dewan Pers 2025
-
Catatan AJI: Masih Banyak Jurnalis Digaji Pas-pasan, Tanpa Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
-
Suara.com Gelar Workshop Jurnalisme Konstruktif untuk Perkuat Liputan Lingkungan
-
Yura Yunita Ungkap Pernah Liputan ke Penjara Nusakambangan: Challenging!
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis